JURNALPOSMEDIA.COM – UIN Bandung memasuki usia ke-55 tahun pada tanggal 08 April 2023. Dies natalis tahun ini dirayakan secara khidmat dengan acara tasyakuran yang dihadiri oleh seluruh jajaran Birokrasi, Dekan, Ketua Jurusan (Kajur), ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Adapun kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu (8/3/2023).
Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung
UIN Bandung awalnya berstatus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang didirikan pada tanggal 08 April 1968. Berdirinya kampus ini diprakarsai oleh beberapa tokoh umat Islam di Jawa Barat. Berlandaskan persetujuan Koefisien Daerah Hijau (KDH) Jawa Barat kala itu maka, K. H. Anwar Musaddad, K. H. A. Muiz, K. H. R. Sudja’I, dan Arthata membentuk panitia perizinan pendirian IAIN di Jawa Barat. Kemudian, pada tahun 1968 secara resmi berdirilah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 56 Tahun 1968.
Dilansir dari laman uinsgd.ac.id, pada awal berdirinya, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung hanya memiliki empat fakultas. Tiga fakultas berlokasi di Bandung, yaitu Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah, dan satu fakultas lagi berlokasi di Garut, yakni Fakultas Tarbiyah.
Seiring berjalannya waktu, IAIN Bandung terus berinovasi hingga berdiri dua fakultas baru pada tahun 1993, yakni Fakultas Dakwah dan Fakultas Adab. Pada tahun 1997, kampus ini pun membuka Program Pascasarjana. Kemudian, di tanggal 10 Oktober 2005, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung resmi berubah menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2005.
Prestasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Ketua Senat UIN Bandung, Nanat Fatah Natsir mengutarakan rasa syukurnya untuk pencapaian prestasi yang selama ini telah ditorehkan, khususnya selama tiga tahun kebelakang.
“Meskipun baru berumur 55 tahun, dan terhitung masih muda tapi Alhamdulillah UIN Bandung mampu mencatat prestasi yang gemilang,” jelasnya ketika memberikan sambutan pada Tasyakur Dies Natalis ke-55 UIN Bandung.
Lebih rinci, Nanat menjelaskan, UIN Bandung masih menempati peringkat pertama PTKIN dan peringkat ke-3.329 secara global edisi Januari 2023 versi Webometrics. Selain itu UIN Bandung pun berhasil menerbitkan 49 jurnal ilmiah nasional, menjadi tuan rumah dalam Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) PTKN se-Indonesia, dan mendapatkan rekor muri pengukuhan guru besar terbanyak.
Nanat menambahkan selain mempertahankan prestasi yang telah diraih, dia juga berharap agar UIN Bandung mampu menjadi pusat peradaban dunia dan menghapuskan Islam phobia.
“Mimpi besarnya, UIN menjadi pusat peradaban dunia, kita bisa menghapuskan Islam phobia,” tambahnya.
Selain itu, Rektor UIN Bandung, Mahmud mengharapkan UIN Bandung dapat menjadi pendorong terutama dalam hal moderasi beragama.
“Kita menyusun program UIN, terutama dalam moderasi beragama, sehingga Jawa Barat yang sekarang berstabilo warna merah, daerah paling intoleran bisa berubah menjadi warna hijau karena UIN Bandung,” jelasnya.
Tentunya selama berkiprah dalam bidang pendidikan, UIN Bandung telah memberikan pengalaman yang berkesan kepada mahasiswanya. Hal tersebut juga memberikan dampak besar dari penilaian mahasiwa terhadap kampus.
Seperti yang dikatakan oleh Mahasiwi Ilmu Komunikasi Jurnalistik, Putri Nurparizqi Purwati. Menurutnya, selama satu tahun terakhir ini, pengalaman yang paling berkesan ketika ia menjadi perwakilan UIN Bandung dalam lomba Musabaqah Syarhil Qur’an Pesona Tingkat Nasional se-PTKN Indonesia.
”Paling berkesan itu, ketika mengikuti lomba, jadi aku tahu nih, UIN itu seperti apa. Ternyata setelah mengenal orang-orang di UIN selain dosen, para staffnya pun humble dan mengayomi. Bangga dan sangat berkesan bisa mewakili UIN Bandung dan mendapatkan Juara 1 Musabaqah Syarhil Qur’an Pesona Tingkat Nasional se-PTKN Indonesia,” ujarnya ketika diwawancarai Jurnalposmedia pada Jumat (7/4/2023).
Salah satu mahasiswa, Rafly Al-Muatu’aly berharap dengan bertambahnya usia UIN Bandung, semoga semakin baik lagi dalam mengayomi mahasiswa serta penyediaan sarana prasarana bagi.
“Harapannya semoga UIN Bandung menjadi Universitas Islam Negeri nomor satu di Indonesia, bisa mengayomi dan mengakomodir lagi mahasiswanya, serta memperbaiki sarana dan prasarananya,” pungkasnya.