Mon, 9 September 2024

Devdy Risa: Demokrasi Menjadi Agenda Strategis di Asia

Reporter: Siti Rahayu | Redaktur: Riska Yunisyah Imilda | Dibaca 477 kali

Sat, 4 November 2017
Prima (kiri) selaku moderator dan Devdy Risa (kanan) dalam seminar Updates from the Foreign Ministry “Bali Democracy Forum”. Seminar ini digelar di Museum Konferensi Asia Afrika, Jum’at (03/11/2017). (Siti Rahayu/Jurnalposmedia)
Prima (kiri) selaku moderator dan Devdy Risa (kanan) dalam seminar Updates from the Foreign Ministry “Bali Democracy Forum”. Seminar ini digelar di Museum Konferensi Asia Afrika, Jum’at (03/11/2017). (Siti Rahayu/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Demokrasi merupakan ideologi politik yang dianut demi kepentingan masyarakat. Saat ini, demokrasi digunakan sebagai dasar sistem pemerintahan dibanyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini juga yang melatarbelakangi Indonesia menjadi negara pelopor terbentuknya Bali Democracy Forum (BDF) pada tahun 2008.

Deputi Direktur Diplomasi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Devdy Risa, menyampaikan  BDF merupakan forum tahunan tingkat menteri untuk sharing experience dan best practices mengenai demokrasi. “Hingga saaat ini, BDF menjadikan demokrasi sebagai agenda strategis di Asia dalam mewujudkan pembangunan ekonomi dan politik yang seimbang,” ungkap Devdy di seminar  Updates from the Foreign Ministry Bali Democracy Forum yang digelar di ruang utama Museum KAA, Jumat (03/10/2017).

Sebanyak 95 negara ikut serta dalam perhelatan BDF ke IX tahun 2016, salah satunya negara Myanmar yang tak pernah absen untuk menghadiri forum tersebut. Dalam rangka menandai satu dekade penyelenggaraan BDF, pada BDF X akan diselenggarakan kegiatan Bali Democracy Student Conference (BDSC) sebagai upaya mendukung promosi demokrasi kepada generasi muda. Lalu  BDSC akan diikuti oleh 115 peserta mahasiswa Indonesia dan asing.

Menurut salah satu audiens yang sekaligus merupakan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Elnovani Lusiana, mengatakan dilihat dari urgensinya kegiatan ini perlu diadakan di kalangan anak muda. ”Karena dapat membentuk semacam kaderisasi penerus BDF, terutama menanamkan kepada generasi muda untuk menyadari isu-isu (law issue) yang tertutup dari ranah global.” tutup Elnoviana

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments