JURNALPOSMEDIA.COM-Komunitas Penulis Kreatif (KPKers), merupakan komunitas yang mewadahi penulis dari semua kalangan mulai dari jurnalis, penulis cerpen, penulis puisi hingga novelis. Penulis pemula hingga mahir diwadahi oleh komunitas ini yang memiliki 27 cabang yang tersebar di dalam dan luar negeri. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum KPKers Pusat Bandung, Diantika Irma Ekawati pada Rabu, (20/11/19) pada Jurnalposmedia, di Gazebo Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung.
Memiliki status aktif dan menghasilkan produk novel yang aktif di Majalah Buruh Migran. Seperti diungkapkan Diantika, KPKers mempunyai 27 cabang di Indonesia.
“KPKers itu punya 27 cabang di Indonesia. Di Bandung saja ada 4, Kab. Bandung, Bandung Timur, Kota Bandung dan Cimahi. Laludi luar negeri, ada 7 yaitu para TKI, guru, dosen yang peduli dengan literasi mereka gabung dengan KPKers dan buka cabang disana. Yakni, Hongkong, Taiwan, Jerman, Malaysia, Korea, dan Timor Leste yang paling baru. 2 lagi saya lupa, yang tadi saya sebut pokoknya aktif dan para penulisnya terus punya karya seperti novel dan juga aktif di Majalah Buruh Migran,” ungkap Diantika.
Ia melanjutkan, bahwa para pembaca dapat mengakses karya dari komunitas ini melalui web mereka di kpkers.id sedangkan untuk karya-karya di media online tersebar seperti di Kompasiana, detik.com, bahkan media lokal seperti ciamis info.
Diantika mengaku, awal mula di dirikannya komunitas ini adalah untuk tujuan dakwah melalui menulis. Dengan nama awalnya yakni API (Aliansi Penulis Indonesia) dan berubah pada 2013 menjadi KPKers. Kemunculan Komunitas ini di gagas oleh tiga orang yakni J. Haryadi, Adrie Noor dan Luki.
Memiliki jumlah anggota yang sampai saat ini mencapai ribuan orang dan tersebar diseluruh cabang, Diantika memaparkan untuk bisa mendaftar ke komunitas ini bisa mengakses media sosial KPKers di Facebook dan Instagram. Setelah itu, menanyakan link pendaftaran sehingga diarahkan ke cabang daerah masing-masing oleh admin.
Acara yang diselenggarakan oleh komunitas ini salah satunya Bandung Creative Writer Festival. “Bandung raya tahun ini belum ada lagi namun sebelumnya kita pernah mengadakan pertemuan penulis se Indonesia, namanya Bandung Creative Writer Festival di Mayang Sunda. Itu ceritanya ngebuka khusus jabar awalnya, tapi ternyata yang dari luar jawa juga banyak yang datang. Jadi sekarang kami lagi menyiapkan ingin yang se Indonesia,” jelasnya.
Ia juga menuturkan motivasinya bagi yang sedang atau baru memulai untuk menulis. Bahwa, menulis menjadi salah satu keterampilan di era sekarang.
“Menulis itu salah satu keterampilan wajib di zaman sekarang. Selain desain, selain marketing. Saya rasa untuk yang masih dikepalanya nulis itu susah, nggak. Nulis itu sangat mudah, nulis itu semudah kita berbicara,” pungkasnya.