JURNALPOSMEDIA.COM-Saat ini teknologi digital semakin memudahkan akses dalam segala hal. Baik dunia bisnis maupun dunia pendidikan, sehingga belajar tidak lagi mengenal jarak, tempat dan waktu. Pendidikan semakin mudah dengan adanya koneksi internet sehingga memungkinkan proses belajar mengajar tanpa tatap muka secara langsung. Tidak heran jika sekarang sudah banyak media yang menyediakan portal pembelajaran secara online.
Metode pembelajaran online ini mulai diperkenalkan sejak tahun 1999 dan terus berkembang sampai saat ini. Belajar online adalah proses transfer ilmu antara guru dan murid atau mentor kepada yang dibimbing dengan bantuan media yang terhubung dengan koneksi internet. Adapun belajar benar-benar terbuka bagi siapa saja yang memiliki kemauan.
Mengapa Muncul Metode Belajar Secara Online ?
Pada tahun 2016 belajar secara online mulai digemari karena beberapa hal berikut :
- Metode berbagi yang lebih sederhana
Pembelajaran menjadi tidak ribet karena tidak perlu tatap muka. Hanya dengan menyiapkan smartphone dengan jaringan internet yang memadai, seeseorang sudah bisa berbagi apa yang mereka tahu kepada banyak orang. Selain itu, apa yang ingin mereka tahu dari banyak orang.
- Aplikasi personal branding
Seseorang akan lebih dikenal sebagai ahli atau pakar dalam bidang tertentu karena sering berbagi apa yang mereka ketahui. Hal ini pun akan mendongkrak kehidupan di masa yang akan datang. Alasannya, karena semakin dikenal banyak orang, semakin tinggi otoritas dalam mengendalikan massa. Ini tujuan utama mereka yang memanfaatkan belajar secara online bukan sekedar karena uang.
- Memberikan kesempatan yang lebih luas untuk belajar
Adanya metode ini, semakin bannyak orang yang mendapat pendidikan lebih baik tanpa perlu khawatir dengan kompetisi dan keterbatasan infrastruktur.
Dibalik beberapa kelebihan berbagai pendapat lain pun menyatakan jika belajar secara online juga memiliki kekurangan seperti berikut :
- Budget lebih untuk kuota internet
Metode belajar ini sangat tergantung dengan jaringan internet dan sering mendownload gambar ataupun video sehingga kuota semakin sering habis.
- Miss Communication
Berbentuk online, sehingga proses belajar pun menjadi kurang efektif karena orang akan menggunakannya dengan seenaknya. Seperti belajar sambil tiduran atau makan sehingga tidak fokus.
- Dalam segi psikologis
Bentuk pembelajarannya secara online sehingga tidak adanya interaksi secara langsung. Belajar secara online bisa berhasil jika ada kemauan yang kuat sedangkan jika minat siswa rendah mereka akan cenderung meninggalkan aplikasi tersebut.
Hal tersebut dibenarkan oleh seorang psikolog klinis dan hipnoterapi, Liza Marielly Djaprie. Efektif atau tidaknya belajar online tergantung individu. Tipe belajar anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
“Kalau anak tipe belajar visual, melihat gambar dikomputer cukup. Beda dengan tipe kinestetik dan auditori, kami percaya tidak ada anak yang bodoh hanya pendekatannya yang harus tepat,” jelasnya, dikutip dari sindonews.com