JURNALPOSMEDIA.COM – Perpustakaan UIN Bandung menyediakan empat ruang diskusi untuk menunjang kegiatan akademik mahasiswa. Fasilitas tersebut telah digunakan sejak 2024 sebagai upaya menciptakan ruang belajar yang nyaman dan kondusif.
Ketua Tim Layanan Perpustakaan, Nayla, menjelaskan empat ruang diskusi tersebar di lantai dua dan tiga.
“Setiap ruang sudah dilengkapi whiteboard, colokan listrik, kabel HDMI, dan AC dengan kapasitas empat hingga delapan orang,” ujarnya saat ditemui Jurnalposmedia di ruang diskusi perpustakaan, Kamis (6/11/2025).
Ia menegaskan ruang diskusi hanya diperuntukkan bagi kegiatan akademik.
“Kalau untuk kegiatan non-akademik tidak diperkenankan. Tapi kalau ruangnya sedang kosong dan tidak bentrok jadwal, boleh digunakan dengan izin petugas,” jelasnya.
Sistem peminjaman ruang diskusi sementara masih dilakukan secara manual melalui formulir di bagian resepsionis lantai dua, dengan waktu penggunaan maksimal dua jam. Nayla menyebutkan, pihak perpustakaan berencana mengembangkan sistem tap card agar proses peminjaman lebih efisien.
Ia menambahkan perawatan fasilitas dilakukan setiap hari oleh petugas kebersihan di setiap lantai. Menurutnya, kendala teknis seperti gangguan listrik atau internet sesekali terjadi, tetapi tidak mengganggu kegiatan mahasiswa secara signifikan.
Di sisi lain, salah seorang mahasiswa UIN Bandung, Ramdan Maulana, menilai fasilitas ruang diskusi di kampus masih terbatas.
“Ruang yang paling proper hanya di perpustakaan, tapi tidak selalu bisa dipakai karena ada sesi tertentu. Jadi, mahasiswa kadang memilih di teras gedung atau selasar masjid untuk diskusi,” ungkapnya saat diwawancarai pada Rabu, (5/10/2025).
Ia berharap kampus dapat menambah ruang terbuka yang nyaman bagi mahasiswa.
“Akan lebih baik kalau ada taman luas buat diskusi atau kerja kelompok,” harap Ramdan.
