Tue, 17 December 2024

3 Alasan: Mengapa Pemikiran Islam Moderat Muhammad Abduh Relevan di Era Modern?

Reporter: Yolfani Meilanda/Kontributor | Redaktur: Silmy Kaffah Mardhotillah | Dibaca 18 kali

3 jam yang lalu
Imam Mujadid Muhammad Abduh (Sumber: @wikimediacommons)

JURNALPOSMEDIA.COM Pemikiran Islam moderat yang diajarkan oleh Muhammad Abduh tetap relevan hingga hari ini. Sebagai pembaru Islam pada abad ke-19, tokoh ini mengembangkan gagasan tentang penerapan ajaran agama dalam konteks modern tanpa kehilangan esensinya. Pemikiran Abduh menekankan rasionalitas, toleransi, dan pembaruan sebagai prinsip utama dalam memahami agama.

Gagasan Abduh menawarkan jalan tengah antara tradisi dan dinamika perkembangan zaman. Tidak hanya menyediakan solusi atas persoalan keagamaan, pemikiran tersebut juga memberikan panduan menghadapi tantangan sosial, politik, dan budaya di dunia modern. Terdapat tiga alasan utama yang menjelaskan pentingnya pemikiran Abduh di era sekarang:

1. Membantu Memahami Agama Sesuai Zamannya

Muhammad Abduh dikenal sebagai seorang pembaru dalam dunia Islam yang mendorong pemahaman agama yang lebih rasional dan tidak dogmatis. Ia menolak taklid buta terhadap pendapat ulama terdahulu dan menyerukan pemahaman agama yang berdasarkan akal sehat serta kebutuhan zaman. Di era perubahan sosial yang cepat, pemikiran Abduh mengajarkan pentingnya berpegang pada prinsip agama tanpabersikap kaku.

Sebagai contoh, Abduh menekankan perlunya ijtihad untuk menyelesaikan persoalan baru berdasarkan sumber-sumberagama yang relevan. Ia mendorong umat Islam berpikir kritisdan kreatif dalam menghadapi tantangan tanpa meninggalkanprinsip-prinsip ajaran Islam. Pendekatan ini memungkinkan umat Islam tetap relevan di setiap zaman.

2. Menekankan Toleransi dan Penolakan terhadap Ekstremisme

Pemikiran Abduh menekankan pentingnya toleransi dan penolakan terhadap ekstremisme dalam beragama. Ia mengajarkan bahwa agama seharusnya membawa kedamaian, bukan kekerasan. Salah satu kritik utamanya ditujukan kepada fanatisme buta yang dapat memecah belah umat. Abduh menegaskan bahwa perbedaan pendapat dalam masalahagama adalah hal wajar selama tidak menimbulkan permusuhan.

Gagasan ini sangat relevan di tengah konflik agama dan kekerasan yang terjadi di era modern. Abduh mengajarkan pentingnya sikap saling menghargai dan memahami antar agama serta antar umat. Dengan demikian, pemikiran ini tidak hanya menciptakan kedamaian antar sesama Muslim, tetapi juga mendorong hubungan antaragama yang harmonis. Hal ini menjadi dasar penting bagi terbentuknya masyarakat yang rukun dan sejahtera.

3. Mengajarkan Nilai-Nilai Keadilan dan Kesetaraan

Aspek penting dari pemikiran Abduh adalah penekanannya pada nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Ia mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang adil dan tidak pernahmemihak. Abduh mengkritik keras kebijakan yang menindas, baik itu kebijakan kolonial maupun otoriter dalam masyarakat Muslim. Beliau juga menyerukan umat Islam untuk menegakkan keadilan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan politik.

Abduh menekankan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama di hadapan Allah, tanpa memandang latar belakangsosial, ras, atau gender. Pemikiran ini relevan di era modern yang memperjuangkan kesetaraan hak individu dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Dengan merujuk pada pemikiran Abduh, umat Islam dapat mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena alasan tersebut pemikiran Islam moderat Muhammad Abduh menjadi penting di era modern. Sebab ia menekankan pentingnya toleransi dalam hubungan sosial dan keberagamaan. Selain itu sikap ekstrem perlu dihindari demi menciptakan kedamaian dan keharmonisan. Nilai-nilai keadilan juga dijadikan dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Begitu juga dengan kesetaraan antar individuyang lebih ditekankan untuk menjaga harmoni sosial. Dengan demikian

pendekatan ini membantu menjawab tantangan di tengah dinamika kehidupan modern.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments