Thu, 23 January 2025

Entah Berentah

Reporter: Mila Nur Azizah | Redaktur: | Dibaca 315 kali

Sat, 18 June 2016
Mila Nur Azizah
Mila Nur Azizah

Bangkai-bangkai puisi berjajakan di mana-mana

Para sayyidina sastra marah besar

Karena kata-kata kini tidak diwirid 

Gumam-gumam sajak bak air bekas berkumur

Syeikh puisi, kini berwajah masam

Karena banyak puisi seperti cuka

Kecut!!!

Ah, kecut

Maka kata-kata apalah yang membuat negeri ini terbelalak

Serupa preman melahap seblak

Atau semacam banci menyantap rujak

Pedas!

Karena ternyata, 

Sastrawan-sastrawan di sini

Adalah sastrawan yang doyan di kamar

Sastrawan yang fobia matematika

Dan sastrawan terlalu memaksakan diri

Ah, 

Konon, puisi zaman ini adalah puisi yang mengerang

Puisi-puisi yang lahir tanpa diazani

Puisi-puisi yang zalim

Puisi-puisi yang tak lazim

O, puisi…

Harus bagaimana aku padamu?

Bandung, 2016

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments