Jurnalposmedia.com – Pasca kekosongan kursi Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) beberapa tahun ke belakang, akhirnya UIN Bandung resmi melantik 19 anggota Sema-U. Pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UIN Bandung beserta jajarannya, Kepala Biro, seluruh Ketua Dewan Mahasiswa (Dema-F), Senat Mahasiswa Fakultas (Sema-F) dan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Khusus (UKM-UKK) di Aula Rektorat Al-Jamiah, Jum’at (02/06/2017).
Semula, pelantikan berlangsung lancar namun tak lama sejumlah mahasiswa Fakultas Ushuluddin meminta membatalkan pelantikan atau tetap dilanjutkan akan tetapi delegasi dari Fakultas Ushuluddin dikosongkan. Alasannya, dua delegasi yang hadir tidak benar adanya, pun sebelumnya tidak ada tahapan mekanisme pemilihan untuk maju ke Sema-U.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Gerry Tri Maulana Irzan mengatakan sebelumnya ia telah mengonfirmasi mengenai hal tersebut kepada Wadek III Fakultas ushuluddin, namun ketika ditanya perihal sistem pemilihan ia selalu mengelak. “Seharusnya pihak Fakultas melakukan pemberitahuan terlebih dahulu, memberikan informasi kepada mahasiswa untuk membentuk KPU. KPU ini terbentuk juga karena memang tidak adanya sosialisasi, pada akhirnya juga persoalan suatu sistem dan ketidaktegasan Wadek III itu sendiri,” ungkap Gerry saat diwawancarai Jurnalposmedia.
Usai melakukan pembelaan surat keputusan dibacakan, dengan mengambil keputusan tidak melantik kepada dua delegasi dari Fakultas Ushuluddin. Pelantikan kembali dilanjutkan dengan melantik 19 anggota Sema-U yang merupakan utusan dari tujuh Fakultas dan dua dari UKM-UKK.
Anggota SEMA-U, Farshadila Afila Sukardi menjelaskan untuk struktural dari Sema-U belum terbentuk. Sehingga untuk sementara waktu seluruhnya masih menjabat sebagai anggota. “Untuk pelantikan sebenarnya kita sudah ada wacana sejak Mei, cuman karena di undur-undur terus, dan baru terlaksananya hari ini.” tutup Farshadila.
