JURNALPOSMEDIA.COM – Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20, sebuah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Melalui tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia ingin mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengangkat empat isu utama untuk dibahas bersama oleh negara anggota G20 yaitu:
- Mengenai isu Pendidikan yang Berkualitas atau Universal Quality Education.
- Digital Technologies in Education atau Teknologi Digital dalam Pendidikan.
- Solidarity and Partnerships atau Solidaritas dan Kemitraan.
- The Future of Work Post Covid-19 atau Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19.
Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Bandung, Dindin Jamaluddin mengatakan, Presidensi G20 ini sangat berdampak pada sektor pendidikan. Bagaimana negara-negara yang ekonominya maju mampu untuk saling meningkatkan kapasitas pendidikannya.
“Presidensi ini berdampak pada sektor pendidikan adalah bagaimana kebijakan pemerintah dalam keanggotaan G20 ini mampu menyepakati hal-hal substantif dalam konteks pendidikan,” ujarnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Minggu (27/2/2022).
Meski begitu, kata Dindin, hasil dari Presidensi G20 bagi pendidikan, khususnya perkuliahan ini tidak terlihat secara langsung. Namun, menjadi signifikan ketika antarnegara saling memahami kesepakatan-kesepakatan sebuah konduite dalam pendidikan.
Mengenai kesiapan para dosen dalam menghadapi Presidensi G20 ini, Dindin menilai bahwa persiapan itu tergantung pada kemampuannya masing-masing.
“Kesiapan mereka memang kita tidak bisa memukul rata. Ini tergantung pada kesiapan dosen itu mencari informasi, wawasan, sudut pandang, atau perspektif yang tentu saja ini tidak mudah,” jelasnya.
Mengenai Presidensi G20, mahasiswa Pendidikan Kimia FTK UIN Bandung, Laelatul Fitri, menyebutkan bahwa sebagai mahasiswa ia bangga dan mendukung agenda ini. Menurutnya, dunia pendidikan terutama lingkungan kampus harus siap dalam menyambut Presidensi G20.
“Ya, tentunya kita sebagai mahasiswa harus siap dan bangga menyambut Presidensi G20 ini. Kita harus mendukung program ini agar dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.
Fitri juga menambahkan, mahasiswa harus mampu beradaptasi dan mengimbangi adanya Presidensi G20. Menurutnya, mempelajari hal baru dan terus belajar adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan diri.
“Upaya yang bisa dilakukan untuk mengimbangi adanya Presidensi ini dengan meningkatkan kualitas kemampuan diri dengan cara terus belajar dengan baik dan menambah skills yang belum dimiliki,” pungkasnya.