JURNALPOSMEDIA.COM-Pembentukan kepanitiaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Bandung 2019 terhambat banyak kendala. Salah satu penyebabnya adalah tarik ulurnya informasi dan terdapat kendala dari pihak birokrat.
Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) mengaku telah mengirim surat sebanyak tiga kali kepada Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U). Surat tersebut guna mempersiapkan Laporan Pertanggung Jawaban Dema-U yang akan di sampaikan pada Musyawarah Tingkat Tinggi Universitas (Musti-U), sehingga yang diharapkan itu persiapan PBAK akan segera dilakukan. Namun, hal tersebut nihil dan kepanitiaan tak kunjung juga terbentuk.
Tidak adanya kepanitiaan untuk mengurus PBAK, sehingga Sema-U lah yang menjadi pelaksana pada tahun ini. Hal tersebut disebabkan Dema-U telah purnabakti dan tidak mungkin untuk menjadi penyelenggara seperti tahun sebelumnya.
Rapat Koordinasi (Rakor) yang dilakukan Wakil Dekan III bersama Wakil Rektor III dan juga mahasiswa pada Jumat, (9/8/2019). Hasil akhir memutuskan, kegiatan PBAK akan dilaksanakan Senin, 26 Agustus 2019 di Gedung Anwar Musaddad. Persiapan PBAK tahun ini pun hanya mempunyai waktu sebanyak 10 hari.
Sema-U membuka pendaftaran kepanitiaan PBAK 2019 dari tanggal 15-16 Agustus kemarin, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sekretaris Jendral Sema-U, Jamiludin mengatakan open recruitment yang dilakukan memang sedikit terlambat.
”Sebenarnya agak telat tapi harus tetap dimaksimalkan, kami telah menentukan kriteria panitia yang nantinya akan ditempatkan sesuai keahliannya,” ungkapnya ditemui Jurnalposmedia, Jumat (16/8/2019).
Pihak mereka berterima kasih kepada mahasiswa yang peduli terhadap keadaan kampus saat ini, dengan menyampaikan aspirasi, komentar dan kritikan. Komentar-komentar itu mereka sampaikan demi kemajuan bersama dan persoalan kritikan adalah hal yang sewajarnya dilakukan.
Menurut hasil rakor, tema sementara yang akan diangkat pada PBAK tahun ini yakni berhubungan dengan Pancasila. Sedangkan, sumber dana yang dipakai untuk PBAK berasal dari UKT mahasiswa yang dialokasikan oleh pihak keuangan.
Mahasiswa UIN Bandung Jurusan Ilmu Hadits, Eriska menyayangkan atas mendadaknya persiapan PBAK ini. Ia menyarankan agar pihak kampus tidak grasah-grusuh, harus matang dalam mempersiapkan sebuah acara. Lebih baik acara diundur untuk hasil yang maksimal.
“Sebuah organisasi harus memiliki skala prioritas, yang dalam hal ini adalah PBAK,” pungkasnya.