JURNALPOSMEDIA.COM – Kemunculan virus corona membuat masyarakat menjadi lebih sadar akan pola hidup sehat. Pemilihan makanan bergizi hingga rutin berolahraga maupun berjemur sebisa mungkin dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh.
Perubahan gaya hidup seperti ini baik dilakukan untuk mencegah tubuh dari infeksi virus.Selain itu, sering mencuci tangan dan penerapan physical distancing wajib dilakukan. Namun ada satu hal yang semestinya perlu diperhatikan, yaitu social media distancing atau menjaga jarak dengan media sosial.
Seruan #dirumahaja dan melakukan self quarantine sebagai solusi untuk mencegah penyebaran virus. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan berselancar di jejaring sosial. Alasannya sebagai alternatif untuk berkomunikasi dengan keluarga maupun teman, serta mengusir kebosanan selama karantina mandiri.
Dilansir dari katadata.co.id, dalam skala global penggunaan Whatsapp melonjak hingga 40% selama pandemi. Hal ini menjadi bukti meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap media sosial ditengah wabah yang melanda.
Permasalahan baru muncul dengan kebiasaan baru ini, yaitu timbulnya kecemasan berlebih dikarenakan beredarnya informasi hoaks seputar virus corona di media daring tersebut. Banyak informasi tersebar mulai dari yang bersifat spekulatif hingga informasi bohong. Terlalu banyaknya hoaks yang diterima, menjadikan masyarakat menanggapi virus sebagai suatu hal yang begitu menakutkan.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa kekhawatiran berlebih dapat menyebabkan psikoneuroimunologi menurun. Sederhananya, psikoneuroimunologi adalah hubungan antara kondisi psikologi dengan sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh manusia. Artinya, orang stress justru lebih mudah sakit.
Maka dari itu, sosial media distancing perlu dilakukan sebagai upaya meminimalisir kecemasan berlebih yang berakibat buruk bagi kesehatan. Update informasi seputar corona sangat boleh dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan, namun perlu memilah dan memilih informasi yang diterima. Selain itu, terus mengimbanginya dengan menerapkan pola hidup sehat untuk membentengi diri dari infeksi virus.
Beberapa tips berikut ini patut dicoba selama self quarantine dibanding terus menerus berselancar di media sosial:
1. Mengisi survei online berbayar
Kurangnya pemasukan selama berada di rumah terkadang membuat gelisah. Salah satu cara untuk mengatasainya adalah dengan mengikuti survei online yang disediakan banyak perusahaan. Selain mengisi waktu luang, kamu juga bisa mendapatkan imbalan berupa uang atau voucer dari hasil survei yang kamu kerjakan.
2. Membuat karya tulis
Mengusir rasa bosan dapat kamu lakukan dengan menuangkan pemikiran kritismu atau sekedar menceritakan hal-hal ringan dengan cara menuliskannya. Ini akan sedikit mengurangi beban pikiranmu yang tidak dapat diceritakan langsung kepada temanmu.
3. Memodifikasi tata letak barang
Selama kerja di luar rumah, kamu mungkin terlalu sibuk hingga tidak sempat memodifikasi tata letak furniture di rumahmu yang sudah membosankan. Inilah waktu yang tepat untuk mengubahnya agar tercipta suasana dan semangat yang baru tentunya.
4. Beribadah
Melakukan upgrade iman saat #dirumahaja menjadi langkah cerdas untuk mengisi waktu selama masa karantina. Selain mendapat pahala, kamu juga bisa mendapatkan ketenangan emosional yang berguna bagi imunitas tubuhmu.