Sun, 8 September 2024

Kenali Bedanya TMB dan DAMRI

Reporter: lisna | Redaktur: Riska Yunisyah Imilda | Dibaca 1593 kali

Wed, 1 November 2017
Ilustrasi: Ari Ramadhan
Ilustrasi: Ari Ramadhan

JURNALPOSMEDIA.COM – Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, tentunya jumlah aktivitas yang ada dilingkungan masyarakatnya juga sangat tinggi. Dengan aktivitas yang tinggi tersebut tak heran maka semakin besar pula tingkat kebutuhan masyarakat dalam berlalu lintas. Melihat akan hal ini,  kondisi transportasi di Kota Bandung cenderung heterogen untuk memudahkan perjalanan masyarakat.

Banyak pilihan transportasi umum yang ditawarkan oleh pemerintah Kota Bandung, semuanya dikembalikan pada konsumen untuk memilih angkutan umum yang baik bagi masyarakat. Beberapa diantaranya, Trans Metro Bandung (TMB) dan juga Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI). TMB merupakan angkutan transportasi umum yang saat ini beroperasi di empat koridor, yaitu koridor satu khusus trayek Ciburu – Elang, koridor dua Cicaheum – Cibeureum, koridor tiga Cicaheum – Sarijadi, dan yang terakhir koridor empat dengan rute dari terminal Antapani – terminal Leuwipanjang.

Lain halnya dengan bus DAMRI yang mempunyai jalur bebas, serta dapat mengambil penumpang dimana saja, dan diberhentikan kapan saja. TMB yang diresmikan oleh Pemkot Bandung tersebut justru memiliki aturan untuk berhenti di halte tertentu, namun peraturan ini tidak diberlakukan lagi oleh TMB di koridor satu, melainkan mengambil penumpung seperti angkutan umum lainnya.

Berdasarkan ungkapan dari seorang sopir TMB Kurnia, ia mengatakan hal tersebut terjadi karena sulitnya mengejar setoran perhari. “Bebannya berat, makanya itu kita ambil penumpang dimana saja, seharusnya kan kita ambilnya ditiap shelter, tapi kan kondisinya begini, bagaimana? belum setoran, belum makan,” ungkap Kurnia saat ditemui Jurnalposmedia, Sabtu (28/10/2017).

Memiliki banyak perbedaan yang signifikan antara keduanya, dilihat dari berbagai aspek baik itu dari kenyamanan penumpang, TMB lebih unggul dari DAMRI, seperti ditambahkannya fasilitas, 4 buah kursi khusus bagi penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil, selain fasilitas, tarif angkutan TMB juga lebih murah yaitu khusus pelajar tarif dikenakan Rp.2000,- sedangkan untuk umum Rp.3000,-.

Kedua angkutan ini memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, disisi lain DAMRI yang merupakan milik Perusahaan Umum (Perum) serta bertanda dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). DAMRI memiliki kelebihan yaitu lebih terjaminnya jasa pengemudi, gaji yang diperoleh menetap per bulannya, berbeda dengan TMB yang menerima gaji setiap hari, dengan mengharapkan dari tender masing-masing.

Seperti yang dikatakan salah satu petugas pemberangkatan bus DAMRI Away, “Kalau TMB itu kan memang punya pemerintah kota, kalau DAMRI punya perusahaan berdiri sendiri, cuman biasanya TMB suka ditenderin jadi dikasih-kasih  kepada orang-orang yang berani menerima trayek itu,” tutup Away.

 

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments