Sun, 24 November 2024

Seminar Restorasi Budaya dalam Jurnalistik Fair 2018

Reporter: Agnes Agatha | Redaktur: Reta Amaliyah Shafitri | Dibaca 247 kali

Mon, 26 November 2018
Corporate Communications Manager at PT Cakrawala Andalas Televisi, Nugroho Agung Prasetyo saat mengisi materi pada acara Jurnalistik Fair (Jufair) 2018 di Aula Abdjan Soelaeman, UIN Bandung, Senin (26/11/2018). (Agnes Agatha/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM–Gelaran tahun ketiga Jurnalistik Fair (Jufair) sukses dilaksanakan. Acara yang diadakan Himpunan Mahasiswa (Hima) Jurnalistik ini diadakan di Aula Abdjan Soelaeman, UIN Bandung, Senin (26/11/2018). Seminar bertajuk Restorasi Budaya sebagai Revitalisasi Peran Pemuda dalam Mengembalikan Jati Diri Bangsa Melalui Sensor Mandiri menjadi puncak kegiatan Jufair 2018.

Seminar tersebut turut menghadirkan pemateri yang piawai di bidangnya, di antaranya Wakil Ketua Bidang Penyensoran Lembaga Sensor Film (LSF), M. Sudarma Dipawikarta, Budayawan sekaligus Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Enjang AS. dan Corporate Communications Manager at PT Cakrawala Andalas Televisi, Nugroho Agung Prasetyo.

Jufair 2018 mengangkat konsep berbeda dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu hanya mengenalkan medianya, kali ini terdapat sentuhan budaya sesuai tema besar yang diusung. Disampaikan Ketua Pelaksana, Aunur Rahman, sebelum mengangkat Restorasi Budaya sebagai tema seminar, terlebih dahulu dilakukan analogi sosial untuk melihat problematika di masyarakat.

“Sebelumnya kita telah melakukan analogi sosial, bagaimana problematika yang ada di masyarakat. Apa yang kurang di masyarakat itu kita teliti dan analisa berdasarkan fakta. Setelah itu, barulah terbentuk tema Restorasi Budaya,” ujarnya.

Selain itu, ada pula berbagai agenda lomba seperti menulis opini, menulis feature, serta menulis feature dan fotografi yang pemenangnya diumumkan usai seminar berlangsung. Antusiasme berdatangan dari kalangan mahasiswa yang menjadi salah satu indikator suksesnya acara. Salah seorang peserta yang hadir, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, Nur Badriyah berpendapat, seminar yang diadakan mengubah pola pikir bahwa era digital adalah hal vital yang terpenting saat ini.

“Saya pribadi tertarik dengan acara ini karena mengangkat tema sosial budaya. Saat ini era milenial yang tidak terlepas dari digital, tentunya banyak sekali yang tidak bisa terlepas dari sosial media. Seminar ini benar-benar mengubah pola pikir bahwa era digital adalah vita pada masa sekarang,” tutupnya.

 

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments