Sang fajar mendekap hangat embun-embun yang ragu
Menyinari relung hati yang remang
Tidak seperti fajar biasanya, tiba-tiba ia bertanya
Dimanakah harapan itu bersimpuh?
Dengan cepat aku menghampiri
Aku genggam senyum sang fajar
Lalu aku rebut dari embun-embun yang ragu
Dan aku simpan di ruang kedap suara
Supaya kita saja.