JURNALPOSMEDIA.COM–Dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Jawa Barat memadati tempat berlangsungnya aksi unjuk rasa damai di Gedung Sate, Jalan Diponegoro No 22, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Selasa (1/5/2018).
Titik kumpul aksi May Day di Kota Bandung yakni di Monumen Perjuangan pada pukul 10.00 WIB dan long march menuju Gedung Sate. Aksi tersebut dibantu pengamanan aparat kepolisian dan massa serikat pekerja dikawal Barisan Pelopor (Bapor) FSP LEM.
Ketua DPD FSP LEM SPSI Jawa Barat Muhamad Sidarta menyampaikan, ada dua isu utama yang menjadi tuntutan untuk disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat. Pertama, masih terjadi polemik penetapan UMSK yang dipisahkan dengan UMK pada 2015 dikarenakan belum adanya pedoman standar bagi kabupaten/kota di Jawa Barat dalam bentuk regulasi. Gubernur Jabar dituntut menerbitkan Perda/Pergub yang mengatur proses penetapan UMSK Jawa Barat.
Kedua, dengan masih tingginya pelanggaran norma dalam hubungan kerja, FSP LEM SPSI Jawa Barat juga menuntut Gubernur Jabar untuk menerbitkan Perda/Pergub tentang pengawasan ketenagakerjaan yang melibatkan unsur pemerintah, serikat pekerja, asosiasi pengusaha, imigrasi dan kepolisian agar lebih efektif dalam melakukan fungsi pengawasan ketenagakerjaan.
“Kami menolak Perpres No. 20/2018 (TKA), revisi UU no.13/2003, dan PP no.78/2015. Kami meminta penurunan harga sembako, bbm, gas, dan listrik. Karena gaji yang kami dapatkan bahkan tidak cukup untuk sehari-hari ditambah harga yang ditetapkan pemerintah terlalu tinggi.” pungkas Sidarta saat orasi.
