JURNALPOSMEDIA.COM – Setelah bertahun-tahun tertunda, Terminal Bubulak Bogor akhirnya mendapat giliran revitalisasi di tahun 2025. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor alokasikan dana sebesar Rp3 miliar untuk program tersebut.
Terminal Bubulak Bogor mengalami penundaan revitalisasi beberapa kali sejak 2019 akibat Covid-19 dan juga Pemilu 2024 lalu. Rencana pembangunan tersebut akhirnya dapat terlaksana pada tahun depan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dan kenyamanan masyarakat. Mencakup infrastuktur, penataan area, fasilitas umum, serta pengadaan sarana dan prasarana yang lebih modern.
Ketua Koperasi Jasa Usaha Sarana Angkutan Niaga Pemkot Bogor, Cecep Supriadi mengatakan, kondisi terminal ini sudah menjadi perhatian dari banyak pihak karena dinilai tidak layak untuk digunakan sebagai fasilitas umum.
“Jadi sudah seharusnya dibenarkan sejak tahun 2019 kemarin tetapi karena anggaran belum ada dan kendala covid, jadi terhambat dan jalan pun semakin rusak, dan itu menjadi perhatian publik di berbagai media dan elemen termasuk dinasnya juga mengajukan sehingga menjadi sesuatu yang diprioritaskan,’’ ungkapnya saat diwawancarai Jurnalposmedia kamis (11/07/2024).
Lebih lanjut, Cecep mengungkapkan pelaksanaan anggaran Rp3 miliar belum terlaksanakan karena adanya Pemilu 2024, sehingga diperkirakan baru bisa terlaksana pada tahun 2025.
‘’Pemerintahan Kota Bogor memberikan anggaran Rp3 miliar dan itu pun belum dilaksanakan baru dianggarkan saja sebab ada pemilu tahun ini menjadi terhambat, dan tahun 2025 baru dilaksanakannya,’’ lanjutnya.
Di sisi lain, salah satu supir angkutan umum, Makmum mengeluh karena jalan Teminal Bubulak ini sudah lama tidak diperbaiki sehingga menyebabkan kerusakan bagi angkutan umum.
“Ya mau gimana hanya bisa menunggu pemerintah untuk memperbaiki jalan terminal ini karena jalan berlubang seperti ini, membuat mobil, bus atau alat transportasi lainnya yang lewat sini jadi rusak,’’ tuturnya.
Makmum juga mengungkapkan, adanya rencana pemerintah untuk merelokasi dan merapikan warung-warung yang ada di jalanan sehingga dapat dibangun rumah toko (ruko) di sepanjang pinggiran jalan.
‘’Dan rencananya juga pembangunan ini warung-warung yang ada di tengah jalan mau dibongkar, direhabilitas lah pokoknya ntar dipinggiran itu baru dibikin ruko-ruko, jadi rapi,’’ ungkapnya.
Terakhir, menurutnya pelaksanaan pembangunan nantinya tidak menjadi hambatan untuk operasional angkutan umum yang bekerja.
“Kalau jalan sebelah kiri yang dibenerin nanti semua angkutan umum pindah ke sebelah kanan jadi tidak terhambat, cuman paling terjadi macet saja karena perbaikan jalan,’’ ujarnya.