JURNALPOSMEDIA.COM – Ditiadakannya pelaksanaan inagurasi, memaksa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) UIN Bandung harus putar otak untuk menarik minat mahasiswa baru agar mendaftar UKM/UKK.
Pelaksaan inagurasi yang biasanya diadakan berbarengan dengan PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan), tahun ini terpaksa ditiadakan dan diundur ke waktu yang belum ditentukan. Mundurnya pelaksanaan inagurasi didasarkan pada beberapa pertimbangan, utamanya karena masa pandemi yang belum usai.
Meski demikian, beberapa UKM sudah membuka pendaftaran penerimaan anggota baru. Ketua divisi empat, bidang Departemen Luar Negeri Lembaga Pembinaan Bahasa (LPB), Fajarudin Afdilah mengatakan bahwa ia merasa bingung karena inagurasi dimundurkan. Sedangkan open recruitment (oprec) UKM LPB sudah dibuka sejak September lalu.
“Memang dari pihak kampus ngasih taunya begitu (inagurasi dimundurkan). Makanya kita juga bingung, padahal inagurasi itu event untuk mengenalkan UKM/UKK kepada maba (mahasiswa baru). Supaya mereka bisa memilih, mau masuk (UKM/UKK) yang mana,” ujar Fajar ketika dihubungi via WhatsApp, Sabtu (4/10/2020).
Lebih lanjut, Fajar menjelaskan bahwa LPB sendiri memfokuskan promosi di media sosial dengan membuat konten yang lebih sering dan kreatif.
“Kita lebih gencar share di Instagram, Youtube, grup maba, angkatan, dan alumni. Desainnya kita buat semenarik mungkin. (Hingga) video profile sejarah, kegiatan, dan prestasi (juga) sudah kita share di Instagram dan Youtube,” jelas Fajar.
Begitu juga yang dilakukan UKM Liga Sepak Bola dan Futsal. Mereka telah membuka oprec sejak 25 September hingga 5 Oktober, dan melakukan beberapa cara untuk menarik minat calon anggota.
Ketua Umum UKM Liga UIN Bandung, M. Yusuf Al-Rafly menyebut unitnya mempromosikan UKM melalui para pemain yang eksis di top liga futsal maupun sepak bola, “Lalu, kita juga akan mengadakan pelatihan wasit dan coaching clinic kepada anggota baru. Agar mereka lebih tertarik, kita (juga) mengadakan give away di Instagram yang dikhususkan untuk anggota baru,” katanya, Jumat (2/10/2020).
Sementara itu, UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dan Pramuka UIN Bandung belum membuka pendaftaran anggota baru. Namun demikian, strategi yang digunakan untuk menarik minat calon anggota tidak jauh berbeda dari LPB dan Liga UIN Bandung.
“Fokus di media sosial sih. Bagaimana caranya supaya mengemas kegiatan di media sosial menjadi menarik, karena hari ini media sosial efektif untuk menunjukan eksistensi UKM/UKK itu sendiri,” tutur Ketua Umum Pramuka, Muhamad Nursubanudin ketika dihubungi via WhatsApp, Sabtu (3/10/2020).
Nursubanudin mengungkapkan kesulitan promosi melalui media sosial terletak pada strategi metode yang dilakukan. Hal ini perlu dirumuskan agar indikator ketercapaian ruh atau marwah UKM dalam realita di lapangan, sebanding dengan apa yang disajikan di media sosial.
Berbeda dengan ketiga UKM sebelumnya, UKM PSM yang sempat tampil pada wisuda dan PBAK 2020, masih merasa belum cukup untuk menarik minat calon anggota. Keresahan ini diungkapkan Ketua Umum PSM, Aldi Krisnata. Ia menuturkan bahwa keputusan diundurnya inagurasi hingga waktu yang entah kapan, membuat perekrutan anggota baru menjadi lebih sulit.
“Sebenernya PSM sudah punya branding kemarin di wisuda dan PBAK online. Itu seenggaknya membantu supaya mahasiswa baru mengetahui ada PSM di kampus ini, cuma dirasa, itu juga masih belum cukup,” ujar Aldi.
PSM sendiri sudah menyiapkan Konser Resital Virtual ke-33 yang akan digelar Oktober ini melalui Youtube PSM UIN Bandung. Ia berharap tayangan ini bisa lebih memperkenalkan UKM PSM di kalangan maba, agar tertarik untuk bergabung.
“Resital sendiri adalah pengukuhan sekaligus konser perdana anggota muda. Harapannya dari Konser Resital Virtual ke-33 yang kita adakan ini, maba bisa lebih mengenal PSM. (Serta) bisa menarik minat mereka untuk gabung di PSM. Kita juga usahakan sebaik-baiknya supaya mahasiswa baru bisa menonton ini di Youtube PSM,” tutupnya.
Inagurasi yang menjadi ajang promosi memang merupakan momen pamungkas untuk menarik minat calon anggota. Namun kini, promosi di media sosial menjadi opsi yang paling efektif bagi UKM/UKK untuk menarik minat mahasiswa baru.
*Kru Liput: Kurniawan Shidiq dan Wahyu Fitriani