JURNALPOSMEDIA.COM – Seumpama bola, produksi tahu di Jalan Maruyung, Kampung Mandalawangi, Kelurahan Pasanggrahan, Ujungberung, Bandung melambung tinggi. Permintaan akan produksi yang tinggi justru hadir di tengah Pandemi Covid-19.
Hal itu diakui salah satu pegawai, Udin yang tidak menduga produksi tahu meningkat di saat sebagian besar UMKM sedang mengalami krisis, “Tidak ada dampak negatif yang dirasakan, semuanya di luar perkiraan. Pabrik ini tetap berjalan sebagaimana mestinya, bahkan selama pandemi, produksi tahu semakin meningkat dan ramai pembeli,” ujarnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Rabu (14/10/2020).
Ia membeberkan bahwa kenaikan omzet menyentuh 50 persen, atau dua kali lipat dari biasanya. Hal tersebut terjadi karena pelanggan tetap yang kian hari kian melejit permintaannya. Tidak hanya terkenal di wilayahnya, Ujungberung, tahu sumedang maruyung sudah santer didengar di telinga warga Bandung, khususnya Bandung Timur.
“Untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi, kami mengaku kurangnya ketenagakerjaan. Meski sudah bekerja di shift (pagi dan malam), tetap saja hampir keteteran,” ungkap pegawai lainnya, Roni (25).
Dikabarkan harga kedelai yang kerap melejit tak menghentikan proses pembuatan tahu, harga bahan baku dengan permintaan yang tinggi sangat berbanding lurus. Sebelum adanya pandemi, pabrik ini hanya butuh 2 kuintal kedelai saja per harinya. Jauh berbeda dengan sekarang yang sudah berhasil menyentuh angka 4 kuintal.
Hanya dengan lima ribu rupiah, sudah dapat menikmati tahu sumedang maruyung yang terkenal dengan gurihnya. Rekor penjualan tertinggi sudah mencapai 10.000 lebih dalam jangka waktu kurang dari satu hari.
“Tahunya memiliki cita rasa yang khas dan tidak neko-neko, gurihnya bukan main karena mampu membuat ‘lidah bergoyang’. Paling enak ketika disantap selagi hangat dan juga jangan lupa disanguan, ” ujar pelanggan setia, Riko (29).
Proses pembuatan tahu diawali dengan perendaman kedelai, lalu digiling dan disaring untuk selanjutnya masuk ke tahap pencetakan. Setelah dicetak, tahu kemudian masuk ke proses pemotongan dan digoreng dengan minyak panas. Pemasaran tahu didistribusikan ke berbagai pasar di Kota Bandung, “Tetapi tahu ini hanya kuat selama dua hari di suhu ruangan, ” pungkas Roni.