Mon, 31 March 2025

Privilege: Sukses Lewat Jalan Pintas

Reporter: Farsya Sabila | Redaktur: Sopiyani Solihah | Dibaca 995 kali

Wed, 8 November 2023
Gambar: Pexels.com

JURNALPOSMEDIA.COM – Akhir-akhir ini, persoalan tentang privilege menjadi topik hangat perbincangan di masyarakat, terlebih lagi jika dikaitkan dengan kesuksesan. Tidak hanya membantu seseorang untuk mendapatkan pekerjaan maupun naik jabatan di perusahaan, eksistensi privilege ternyata juga mempermudah seseorang dalam selangkah lebih dekat untuk menduduki kursi di ranah pemerintahan. Loh, kok bisa?

Sebelum lanjut ke pembahasan inti, alangkah baiknya kita paham terlebih dahulu  tentang privilege. Jika diterjemahkan dari bahasa Inggris, privilege mempunyai arti sebagai hak istimewa. Diartikan sebagai hak istimewa karena hanya dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan tak dimiliki oleh sebagian yang lainnya.

Dalam hal ini, konteks privilege yang sering disinggung masyarakat adalah hak istimewa yang didapatkan seseorang, yang terlahir dari keluarga kaya raya, yang mempunyai jabatan dan kekuasaan tinggi, bahkan bisa juga berasal dari keunggulan dalam penampilan fisik.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa privilege membawa pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Segala hal terlihat jadi lebih mudah dicapai tanpa diiringi hambatan.

Sementara itu, orang yang tidak punya privilege merasa harus bekerja lebih keras untuk meraih kesuksesan dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki privilege sejak lahir. Tidak dapat dipungkiri orang dengan privilege memiliki peluang sukses lebih besar, dan terdengar alibi jika dikatakan bahwa privilege sama sekali tidak mempengaruhi hidup seseorang.

Privilege memang dapat menjadi sebuah “jalan pintas” untuk mencapai kesuksesan secara lebih cepat. Beberapa orang dengan mudah mendapatkan akses finansialnya. Namun, sebagian lagi harus banting tulang untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Terlahir dengan “punya” atau “tidak punya” privilege bukanlah sesuatu yang bisa kita pilih, tetapi sebuah realitas yang harus dihadapi. Hal itu tak seharusnya membuat kita mengeluh apalagi iri dengan takdir kehidupan orang lain.

Sebaliknya, dengan menyadari bahwa privilege itu nyata adanya, kita bisa termotivasi dan bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Privilege seharusnya bukan alasan untuk merasa lebih baik atau lebih rendah dari orang lain, melainkan sebagai peluang untuk memberikan kontribusi yang positif dalam memperbaiki ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang ada dalam masyarakat.

Meskipun privilege menjadi salah satu faktor keberhasilan, namun tetap harus diimbangi dengan kemampuan dan kompetensi. Karena hanya mengandalkan privilege belum cukup untuk mempertahankan posisi yang berpengaruh dalam jangka panjang.

Orang yang mengandalkan privilege semata mungkin meraih kesuksesan lebih awal, tetapi belum tentu bisa menghadapi tekanan untuk membuktikan diri dan memenuhi tuntutan atau tanggung jawab pekerjaan.

Seperti kata wali kota Surabaya, “Semua orang layak berhasil karena Tuhan itu adil.”

Jadi, meskipun jalan dan waktu setiap orang dalam meraih kesuksesan setiap orang itu berbeda. Ada yang sudah berhasil di usia muda, namun ada juga yang baru mencapai kesuksesan di waktu lanjut usia. Sampai kapan pun itu, mari tetap saling merangkul dan mendukung untuk mencapai kesuksesan hidup masing-masing.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments