Sun, 24 November 2024

Pameran Lukis Bertajuk “Balik Bandung”, Upaya Kenalkan Para Seniman

Reporter: Ricky Fatria | Redaktur: Lisna | Dibaca 244 kali

Sat, 14 July 2018
Pengunjung menyaksikan lukisan di Gedung Pengembangan Pusat Kebudayaan Jawa Barat Jalan Naripan, Kota Bandung Sabtu (14/6/2018). Sebanyak 40 karya lukis seniman Bandung pilihan Galeri Nasional di pamerkan sebagai ajang edukasi bagi masyarakat. (Ricky Fatria/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM- 40 karya lukis koleksi Galeri Nasional dipamerkan di Gedung Pengembangan Pusat Kebudayaan Jawa Barat dan Galeri Soemardja ITB Sabtu (14/6/2018). Pameran dengan tajuk “Balik Bandung” ini merupakan sarana edukatif dan upaya Galeri Nasional untuk memperkenalkan karya-karya seniman Bandung.

Dikuratori oleh Rizki A. Zaelani dan Diyanti, pameran “Balik Bandung” sebagai gambaran perjalanan kembali, kepulangan, atau pulang kampung bagi karya-karya yang sebelumnya diciptakan dan berasal dari Bandung yang kini melongok ke tempat asalnya.

“Pameran karya seni ini memiliki emosional yang erat. Karena karya seniman Bandung yang dirawat di Galeri Nasional ini di pamerkan di kampung asalnya,” kata Ruzki saat ditemui Jurnalposmedia Sabtu (14/6/2018).

Rizki mengungkapkan karya seni yang disajikan pada pameran ini terdiri dari karya bersifat figuratif, abstrak, dan kaligrafi. Sementara itu, menurutnya Bandung diibaratkan sebagai kota bersemainya pemikiran modern dan gagasan modernisme seni, dengan watak pencapaian karya seni yang berbeda, bahkan tak pernah sama dengan apa yang ditemukan di tempat-tempat lain di Indonesia.

Perkembangan seni rupa Bandung juga memberikan pengaruh kepada perkembangan seni rupa di tempat lain di Indonesia, namun ‘watak Bandung’ tetap ada di tempat asalnya dan nampak terus berkembang hingga saat ini.

“Bandung memang menjadi inspirasi bagi seniman-seniman di Indonesia. Untuk karya yang dipamerkan di PPK ini kebanyakan lebih figuratif, dan kaligrafi seperti karya Tatang Ganar, Affandi dan Abay D Subarna,” tambahnya.

Salah satu lukisan karya Srihadi Soedarsono bertajuk “Pantai” menyajikan nilai estetika yang apik. Paduan warna langit biru, hitam dengan hamparan pasir putih, serta kayu tunggal menjadi nilai karya seni tersendiri. Rizki berharap karya seniman senior menjadi motivasi dan edukasi bagi seniman muda.

“Pameran ini menjadi emosional mengingatkan para seniman yang mempengaruhi seniman muda. Pameran ini juga menjadi tantangan intelektual bagaimana seniman muda haru s bisa mentafsirkan seniman dulu,” tuturnya.

Salah satu pengunjung Uco Santoso mengapresiasi karya dari seniman ternama di Bandung. Menurutnya ajang edukasi seperti pameran karya perlu dilakukan secara berkala agar menjadi ajang pengenalan kepada seniman muda.

“Kita bisa melihat karya maestro di Bandung, itu sangat penting bagi perkembangan seni rupa dan untuk seniman muda bisa langsung melihat karya dari senior mereka,” ucapnya.

Pameran karya pilihan Galeri Nasional ini berlangsung ke 16 kalinya. Setelah berkeliling di sejumlah kota di Indonesia. Acara ini berlangsung dari 13-23 Juli 2018. Sebelumnya pameran dibuka oleh Kurator Senior Indonesia Jim Supangkat pada Jumat (13/6/2018) dan dilanjut dengan diskusi seni rupa modern Sabtu pagi di Galeri Soemardja.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments