JURNALPOSMEDIA.COM – Pernahkah Anda merasa terjebak dalam pusaran pikiran yang tiada henti? Mungkin, ketika malam menjelang, alih-alih terlelap, Anda malah terjebak dalam pikiran “bagaimana jika” atau mengulang kejadian di masa lalu?
Sebagian dari kita mungkin kerap memikirkan hal-hal yang berlebihan. Seperti, mencemaskan kejadian masa depan yang belum pasti, atau bahkan terus mempertanyakan keputusan yang telah diambil di masa kini. Jika iya begitu, Anda mungkin mengalami overthinking.
Apa Itu Overthinking?
Overthinking adalah kondisi mental di mana seseorang menghabiskan waktu yang signifikan untuk merenungkan suatu hal secara berlebihan dan berulang-ulang. Saat pikiran terjebak dalam putaran analisis berlebih ini, fokus pada hal lain menjadi sulit. Benak seolah terpaku hanya pada satu isu yang terus-menerus di evaluasi.
Di lansir dari Verywell Mind, kecenderungan overthinking memiliki kaitan erat dengan depresi, anxiety atau kecemasan, serta Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau masalah kejiwaan akibat pengalaman traumatis.
Untuk mengetahui penyebab, memahami dampak dan cara mengatasi overthinking tersebut, baca artikel selengkapnya berikut ini!
Penyebab Overthinking
Setiap orang yang overthinking memiliki alasan dan latar belakangnya tersendiri. Jadi, Anda tidak perlu membanding-bandingkan permasalahan diri sendiri dan orang lain.
Menurut laman AFA Education, berikut adalah berbagai hal yang bisa menyebabkan overthinking.
- Pengalaman Traumatis di Masa Lalu
Pengalaman traumatis dapat membentuk cara pandang seseorang terhadap dunia, menjadikannya lebih waspada, defensif, atau bahkan menutup diri dari hubungan sosial. Trauma yang tidak ditangani dengan baik dapat terus membayangi kehidupan seseorang, menyebabkan gangguan emosional seperti mudah marah, sedih berkepanjangan, atau kesulitan mempercayai orang lain.
- Terlalu Banyak Mendapatkan Informasi yang Tidak Diinginkan
Paparan berlebihan terhadap informasi, terutama yang bersifat negatif atau kontradiktif, dapat memicu kecemasan yang tidak perlu dan mengganggu fokus. Ketika otak terus-menerus dipenuhi dengan input yang tidak terfilter, individu dapat merasa kewalahan, tidak produktif, bahkan kehilangan kepercayaan terhadap penilaian dirinya sendiri.
- Riwayat Gangguan Kecemasan
Seseorang dengan riwayat gangguan kecemasan cenderung mengalami ketegangan fisik dan mental yang berkepanjangan, bahkan terhadap hal-hal yang secara objektif tampak sepele. Mereka bisa merespons situasi biasa dengan rasa takut yang intens, yang berdampak pada aktivitas sehari-hari, relasi sosial, bahkan performa kerja atau belajar.
- Kurangnya Rasa Percaya Diri
Ketika seseorang tidak percaya pada dirinya sendiri, ia cenderung menyabotase peluang yang ada karena merasa tidak layak atau takut gagal. Rasa tidak aman ini dapat memperkuat pola pikir negatif dan membuat seseorang terlalu bergantung pada validasi eksternal untuk merasa berharga.
- Kekhawatiran Berlebih Terhadap Penilaian Orang Lain
Ketakutan akan dinilai negatif sering kali membuat seseorang menyembunyikan jati dirinya, mengorbankan keinginan pribadi demi diterima secara sosial. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan konflik batin, stres kronis, dan hilangnya arah hidup karena selalu berusaha memenuhi ekspektasi orang lain.
- Kecenderungan untuk Menjadi Seorang yang Perfeksionis
Perfeksionisme sering kali membuat seseorang sulit merasa puas, bahkan setelah menyelesaikan sesuatu dengan baik. Rasa takut akan kegagalan atau kritik bisa menahan mereka untuk mengambil risiko, mencoba hal baru, atau menikmati proses.
Dampak Overthinking
Overthinking dapat memberikan dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, seperti:
- Kesehatan mental: Overthinking dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
- Kesehatan fisik: Overthinking dapat menyebabkan kelelahan, insomnia, sakit kepala, dan masalah pencernaan .
- Hubungan sosial: Overthinking dapat membuat Anda sulit untuk bersantai dan menikmati kebersamaan dengan orang lain. Lalu diikuti dengan perasaan mudah curiga dan cemburu.
- Produktivitas: Overthinking dapat membuat Anda sulit untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan.
Cara Mengatasi Overthinking
- Cari Tahu Pemicunya
Overthinking sering kali muncul saat seseorang menghadapi masalah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui masalah seperti apa yang biasanya membuat Anda berpikir secara berlebihan.
Usahakan untuk fokus mencari cara menyelesaikan masalah tersebut. Jadi, Anda tidak berlarut-larut memikirkan hal lain yang menyita pikiran, misalnya bagaimana masalah itu bisa terjadi.
- Alihkan Perhatian
Carilah sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian Anda dari hal-hal yang kerap membuat Anda stres ketika dipikirkan berlarut-larut. Stres merupakan hal yang wajar dialami setiap orang. Akan tetapi, jika terus dibiarkan, risiko terjadinya gangguan mental karena stres berkepanjangan juga semakin besar. Anda bisa mengalihkan perhatian dengan cara menulis, berolahraga, melakukan hobi, atau melakukan hal lain yang membuat Anda senang.
- Tetapkan Batas Waktu
Cara lain yang cukup efektif dalam mengatasi overthinking adalah memberi batasan waktu saat Anda memikirkan hal-hal tertentu. Cara tersebut juga bisa membantu jika Anda sedang berusaha mengambil suatu keputusan.
Semakin cepat Anda menetapkan batasan waktu dalam memutuskan sesuatu, semakin kecil pula kemungkinan Anda overthinking. Meski begitu, tetap lakukan pertimbangan dan jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan.
- Berhenti Berasumsi
Anda mungkin merasa cemas secara berlebihan saat memikirkan kondisi yang belum terjadi. Asumsi-asumsi negatif itulah yang kemudian membuat Anda overthinking. Mengutip dari situs American University of Sharjah, pemikiran-pemikiran negatif akan suatu hal yang belum terjadi justru bisa membuat Anda lebih mungkin mengalaminya. Itu karena Anda jadi tidak fokus dengan apa yang sedang terjadi. Akibatnya, Anda mungkin justru mengacaukan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
- Hadapi Ketakutan Anda
Menghadapi ketakutan memang bukanlah hal yang mudah. Namun, ketika Anda bisa melaluinya, Anda tidak akan lagi overthinking karena kondisi tersebut.
Contohnya, jika overthinking disebabkan oleh masalah hubungan dengan seseorang, cobalah untuk membicarakan dengan orang tersebut alih-alih memendamnya seorang diri. Terus menghindari rasa takut hanya akan membuat Anda semakin memikirkannya dan membuat segalanya terlihat lebih mengerikan.
- Meditasi
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan agar tidak overthinking sekaligus membuat pikiran lebih tenang adalah melakukan meditasi. Laman Harvard Health menyebutkan bahwa meditasi dapat melatih otak melepaskan pikiran-pikiran negatif yang kerap menyebabkan stres dan bahkan depresi. Teknik meditasi juga dinilai dapat mengatur kinerja amigdala, area otak yang bertanggungjawab untuk mengontrol emosi, khususnya rasa takut.
- Berbagi dengan Orang Lain
Berbicara dengan orang lain tentang kekhawatiran atau pikiran yang mengganggu Anda dapat membantu meredakan beban secara emosional. Selain itu, Anda juga bisa mendapat pandangan baru dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Jadi, temuilah orang-orang yang Anda percayai seperti keluarga, sahabat, atau pasangan ketika Anda mulai overthinking. Selain mendapat masukan atas permasalahan yang ada, Anda juga bisa mendapatkan dukungan moral dari mereka.















