JURNALPOSMEDIA.COM – Rajin dan penuh semangat itulah Dzikri Muhammad Maulansyah, seorang pemuda kelahiran Subang, 22 Oktober 2003, yang berusia 21 Tahun. Dzikri merupakan mahasiswa UIN Bandung Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik angkatan 2022, ia sosok yang memiliki filosofi hidup yang menginspirasi banyak orang.
Bagi Dzikri, prinsip utama yang selalu ia pegang teguh adalah bahwa setiap proses dan tantangan dalam hidup memiliki nilai penting untuk perkembangan diri. “Segala kesulitan yang datang harus dijadikan kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik,” ucapnya ketika di wawancarai oleh Jurnalposmedia pada Kamis (7/11/2024).
Ia meyakini bahwa tidak ada pengalaman yang sia-sia jika kita terus berusaha dan belajar. Setiap kegagalan adalah batu loncatan untuk meraih keberhasilan yang lebih besar, dan setiap rintangan adalah ujian yang harus dihadapi dengan keberanian.
Berkat semangat dan dedikasinya, Dzikri berhasil mencatatkan sejumlah prestasi yang membanggakan di dunia debat. Sebagai seorang mahasiswa yang aktif di berbagai kompetisi, ia telah meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Pada 2022, Dzikri mendapatkan Honorable Mention dalam ajang Asia Students Exchange yang mempertemukan dirinya dengan teman-teman dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan ide.
Kemudian, pada tahun yang sama, ia meraih gelar Pembicara Terbaik dalam Debat Fakultas Ilmu Komunikasi (Fidkom) 2022. Di tahun 2023, ia berhasil meraih Juara 1 Debat Fidkom, dan pada 2024, ia kembali membuktikan kapasitasnya dengan meraih Juara 1 Debat se-UIN Bandung.
Namun, prestasi Dzikri tidak berhenti di sana. Selain keberhasilannya di dunia debat, ia juga mendapatkan Sertifikasi Digital Marketer dari BNSP, serta meraih Juara 3 dalam Debat FISIP UI 2023. Tak hanya itu, ia juga terpilih sebagai Peserta dalam Program Student Mobility ke Malaysia 2024, yang memberinya kesempatan untuk memperluas wawasan akademik dan jaringan internasional.
Bagi Dzikri, perjalanan dalam dunia debat tidaklah mudah. “Awalnya, banyak tantangan, terutama saat harus berhadapan dengan orang yang sudah jauh lebih berpengalaman. Materi yang dibahas juga sangat berat, tetapi saya tidak menyerah,” tuturnya.
Dengan tekun, ia terus berlatih dan memperdalam pengetahuan tentang isu-isu terkini. Seiring berjalannya waktu, Dzikri semakin percaya diri, hingga akhirnya ia mampu meraih kemenangan demi kemenangan dalam berbagai lomba debat.
Namun, ia tetap menyadari bahwa tantangan selalu ada, tantangan terbesar bagi Dzikri adalah menjaga konsistensi. Setiap kompetisi membawa tekanan dan dinamika yang berbeda, yang membuatnya harus selalu menyesuaikan diri dan berusaha memberikan performa terbaik.
“Debat itu bukan hanya soal siapa yang paling pintar berbicara, tetapi juga tentang bagaimana bisa mempertahankan pendapat dan argumen dengan tegas di tengah tekanan,” ujar Dzikri, yang selalu berusaha mengasah kemampuan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi yang jelas.
Mentalitas kuat dan kemampuan beradaptasi. Bagi Dzikri, kemampuan berpikir kritis dan komunikasi yang jelas adalah dua keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang debater.
“Selain itu, mental yang kuat sangat penting. Dalam debat, kadang-kadang kita harus berbicara di depan audiens yang besar, dengan lawan yang sangat kompeten. Rasa percaya diri dan ketenangan adalah kunci untuk tetap tampil baik,” katanya. Bagi Dzikri, mental tangguh adalah aset penting yang harus diasah seiring berjalannya waktu.
Penting juga bagi seorang debater untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Menurut Dzikri, debat bukan hanya tentang menguasai materi, tetapi juga tentang memahami perspektif global. Oleh karena itu, ia sangat menghargai pengalaman yang didapatkan melalui program Student Mobility di Malaysia, yang membuka matanya tentang perbedaan budaya dan cara pandang orang dari berbagai negara.
“Pengalaman tersebut sangat memperkaya perspektif global saya, terutama dalam memahami pendekatan pendidikan di negara lain,” jelasnya.
Selain prestasi di dunia debat, Dzikri juga memiliki pengalaman berharga lainnya, yakni magang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Magang di KPK adalah salah satu momen penting dalam perjalanan hidupnya.
Proses seleksi yang ketat, mulai dari seleksi administrasi hingga wawancara mendalam, menjadi tantangan besar bagi Dzikri. Namun, kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli di bidang pemberantasan korupsi memberikan pengalaman yang luar biasa.
“Bekerja di KPK memberikan saya pemahaman yang mendalam tentang pentingnya integritas dan transparansi dalam bekerja. Saya belajar bahwa pemberantasan korupsi bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga negara,” ungkap Dzikri.
Pengalaman di KPK bukan hanya memperkaya pengetahuan Dzikri tentang isu korupsi, tetapi juga mengajarkannya untuk selalu berpegang pada prinsip integritas dalam menjalani kehidupan profesional.
Tentu saja, perjalanan Dzikri tidak selalu mulus. Ada kalanya ia merasa ragu dan mulai mempertanyakan kemampuan dirinya, terutama ketika harus bersaing dengan mereka yang lebih berpengalaman. Namun, Dzikri selalu berusaha untuk tidak membiarkan keraguan itu menghalangi langkahnya.
Ia menyadari bahwa setiap kegagalan adalah pelajaran yang berharga, dan ia terus berusaha untuk memperbaiki diri. “Saya selalu ingat bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Setiap kekalahan adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik,” tambahnya.
Ketika menghadapi masa-masa sulit, Dzikri sering mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau meluangkan waktu untuk refleksi diri. “Saya percaya bahwa setiap fase sulit dalam hidup ini cuma sementara. Yang penting adalah bagaimana kita bangkit dan terus melangkah ke depan,” katanya dengan penuh keyakinan.
Sebagai seorang pemuda, Dzikri sangat peduli dengan masa depan generasi penerus. “Generasi muda sekarang harus memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat. Selain itu, mental yang kuat dan rasa percaya diri juga sangat penting dalam menghadapi tantangan yang ada,” paparnya.
Dzikri juga menekankan pentingnya sikap positif dan konsistensi dalam berusaha. “Tidak ada alasan untuk menyerah. Terus berproses dan konsisten, apapun rintangannya,” pesan Dzikri kepada generasi muda yang tengah berjuang meraih cita-cita.
Dalam merancang masa depannya pun Dzikri selalu yakin dan semangat untuk bisa meraih hal tersebut. Meski saat ini Dzikri masih terbilang awam dalam dunia bisnis, ia sudah mempersiapkan diri untuk melangkah ke sana.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, ia siap untuk memulai perjalanan baru dalam dunia bisnis yang penuh tantangan. “Saya percaya bahwa pengalaman yang saya dapatkan selama ini akan sangat membantu dalam menghadapi dunia bisnis,” tambahnya.
Selain itu, Dzikri mengungkapkan bahwa sosok yang sangat menginspirasi perjalanan karier dan pendidikannya adalah Arief Hidayatullah, seorang mahasiswa S2 yang kini tengah menempuh pendidikan di Fransisco, sekaligus pendiri platform Cetta.
“Arief mengajarkan saya bahwa dalam dunia yang terus berubah, kita harus terus belajar dan siap menghadapi berbagai tantangan,” kata Dzikri. Melalui pengalaman bersama Arief dan program Student Mobility, Dzikri semakin menyadari betapa pentingnya pendidikan yang berorientasi global dalam membentuk masa depan yang lebih baik.
Salah satu teman dekat Dzikri, Mahasiswa Jurusan Tata Negara yang juga terpilih menjadi perwakilanbdi Program Student Mobility, Fathan Nabiel di Malaysia menilai Dzikri sebagai sosok yang pandai dalam berkomunikasi dan terstruktur.
Setiap bulannya ia selalu memiliki targetan yang harus di capai. Di setiap harinya pun Dzikri selalu mencatat apa saja yang akan dilakukan dan mengevaluasi kegiatan yang telah dijalaninya pada hari itu.
“Dzikri itu dia tipikal orang yang perbulannya punya catatan pencapaian, bahkan dia sudah tulis semua dalam buku catatannya bulan ini tujuannya dia mau kemana, dan seperti apa,” ungkap Fathan saat diwawancarai pada Jumat (8/11/2024).