Sun, 13 July 2025

Kisah Sifa, Wujud Kerja Keras dalam Dunia Silat Perisai Diri

Reporter: Nida Rasya Kania/Magang | Redaktur: KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Dibaca 279 kali

Sat, 5 July 2025
(Sumber foto: Dokumentasi panitia lomba)

JURNALPOSMEDIA.COM – Peluh dan keluh menjadi temannya sehari-hari, namun itu tak membuat semangatnya pudar menjadi seorang atlet silat Perisai Diri, Sifa Siti Syarifah (22) seorang mahasiswa International Women University (IWU) Jurusan Hubungan Internasional. Ia memulai perjuangannya sejak SMP di tahun 2016, dimulai dari rasa penasaran hingga ketertarikan itu mulai tumbuh secara perlahan.

Ada tantangan yang perlu Sifa lewati, ia harus menurunkan berat badan yang terbilang cukup berisi, dan beberapa masalah kesehatan lainnya, itu menjadi alasan baginya untuk terus berjuang dengan konsisten. Menjadi atlet tak semudah yang dibayangkan, meski lelah fisik dan mental, Sifa kembali bersemangat karena ia mengingat tujuan dan impiannya.

Dengan semua usaha dan kerja kerasnya, Sifa telah mengikuti event besar seperti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pelajar dan Mahasiswa, Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Proprov), Bupati CUP dan Perisai Diri International Championship (PDIC) dalam kurun waktu 2020-2025. Menurutnya, setiap prestasi yang ia dapatkan itu menjadi penyemangat untuk terus berkembang.

Hal yang paling berkesan menurut Sifa adalah menjadi bagian tim Pekan Olahraga Daerah (Porda), sebuah Impian yang sejak lama ia impikan, dengan seluruh kerja keras, waktu dan tenaga ia korbankan selama latihan.

“Yang paling berkesan itu saat akhirnya bisa masuk tim Porda. Rasanya nggak nyangka karena itu adalah impian yang aku tunggu selama enam tahun. Perjuangan latihan panjang, waktu, dan tenaga yang dikorbankan akhirnya terbayar. Momen itu jadi bukti bahwa kerja keras memang nggak mengkhianati hasil,” ungkapnya saat diwawancarai pada hari Kamis (3/7/2025).

Sifa menjelaskan, saat ia menjadi tim Porda, ia melaksanakan latihan tiga kali sehari dengan istirahat satu hari dalam seminggu, seiring waktu berlalu, kini porsi latihan berkurang, menyesuaikan dengan jadwal kegiatan kuliah. Namun, dibalik kesibukannya latihan, ia juga tak lepas dari tugas kuliah, semua itu ia atur sedemikian rupa agar kegiatannya tertata. Dengan semua latihan ini menjadi dampak positif juga bagi tubuhnya, Sifa menjadi lebih sehat secara fisik dan mental.

Menjadi pesilat atau atlet tentunya harus memiliki skill yang baik, namun dibalik itu semua sikap yang paling mementukan arah seorang pesilat, dengan disiplin, rajin, tekun, dan bertanggung jawab. Menjalankan semuanya dengan baik dan konsisten, itu yang menjaga semangat dan meningkatkan kualitas dalam diri seorang pesilat.

Sifa berpesan untuk tidak menyerah dalam meraih mimpi, selama terus percaya dan berusaha semuanya aka nada hasilnya.

“Kalau kamu punya mimpi, kejar terus dan jangan mudah nyerah. Proses memang nggak selalu mudah, tapi selama kita percaya dan terus berusaha, hasilnya pasti ada. Jangan takut gagal, karena dari kegagalan itu kita belajar jadi lebih kuat. Yang penting, tetap semangat dan konsisten,” pungkasnya.

Kisah perjalanan Sifa di dunia silat menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang tentang pentingnya kerja keras dan konsistensi dalam meraih impian. Tak hanya itu, sikap yang baik juga turut menentukan kualitas diri seseorang.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments