JURNALPOSMEDIA.COM – Berapakah jumlah normal detak jantung manusia per menit? Bila kamu mengetahuinya, berarti kamu cukup memperhatikan kesehatan jantungmu. Selain otak, jantung pun memiliki peran penting dalam koordinasi sistem tubuh manusia. Perannya tak main-main, ia bertugas sebagai penyuplai darah ke seluruh tubuh.
Apa saja yang dibawa darah ke seluruh tubuh? Ada oksigen, nutrisi, hormon, hasil sisa metabolisme, senyawa lain, dan sel-sel penting lainnya. Jika dipikirkan, sungguh berat tugas jantung kita yang tiap detiknya tak henti bekerja. Pertanyaannya, seberapa sayang kita pada organ yang berdiam di dada sebelah kiri ini? Belum memulai untuk menyayangi jantung? Ayo mulai setelah kamu menyelesaikan artikel ini.
Bahaya dari Penyakit Jantung, Pembunuh Utama Manusia
Kesehatan jantung tentu akan membuahkan hasil yang baik. Singkatnya, apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai. Memilih untuk peduli terhadap kesehatan jantung, tak hanya berguna untuk kita tetapi juga untuk keturunan kita di masa depan. Kamu perlu ingat bila penyakit jantung dan pembuluh darah atau cardiovascular dapat diturunkan.
Seseorang dengan usia 65 tahun atau lebih, memiliki faktor risiko yang lebih tinggi untuk terkena serangan jantung, penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Hal tersebut dikarenakan penuaan berperan dalam perubahan pada jantung dan pembuluh darah. Bertambahnya usia, menyebabkan jantung tidak dapat berdetak lebih cepat.
Akan tetapi, tak menutup kemungkinan bagi seseorang yang masih muda untuk terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Mungkin dari kita pernah mendengar ada orang yang masih muda namun meninggal karena serangan jantung. Benar, hal itu adalah fakta dan bisa saja terjadi padamu bila kamu menerapkan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, kurang olahraga, penumpukan lemak berlebih atau kegemukan, dan terlalu banyak stress.
Bagaimana proses penyakit jantung dapat tercipta? Aterosklerosis atau penumpukan plak di dalam pembuluh darah adalah penyebabnya. Plak tersebut adalah tumpukan kolesterol yang menyumbat pembuluh darah. Aterosklerosis menyebabkan kurangnya aliran darah ke jantung. Bila tumpukan plak itu pecah, maka paling ringan, seseorang akan merasakan nyeri dada dan paling seriusnya bisa menyebabkan serangan jantung atau bahkan stroke.
Nyatanya, berdasarkan hasil riset World Health Organization (WHO), penyakit jantung dan pembuluh darah adalah pembunuh utama secara global, karena sebanyak 17,9 juta nyawa melayang akibat penyakit ini. Sebanyak 85 persen dari 17,9 juta kematian disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.
Seram jika membayangkan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah bissa saja menyerang kita. Atas dasar itu, lebih utama bila kita mengetahui apa saja indikasi atau gejala dari penyakit tersebut. National Institute on Aging (NIA), memaparkan gejala-gejala khas dari penyakit jantung dan pembuluh darah sebagai berikut:
- Ada nyeri, kesemutan, mati rasa pada daerah leher, pundak, rahang, punggung atau lengan
- Dada terasa sesak baik saat beraktivitas maupun saat beristirahat
- Nyeri pada dada ketika beraktivitas namun hilang ketika beristirahat
- Sakit kepala dan pusing
- Keringat dingin
- Mual atau muntah
- Kelelahan
- Terdapat bengkak pada pergelangan kaki, leher, tungkai, dan perut
- Kemampuan beraktivitas menurun
Pentingnya Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Dini
Mengenali serta memahami gejala-gejala khas di atas, diharapkan bisa menjadi pengetahuan yang bermanfaat baik untuk diri kita sendiri maupun orang-orang sekitar. Pengetahuan tersebut cukup penting sebagai langkah awal kewaspadaan kita terhadap penyakit tersebut.
Akan tetapi, alangkah baiknya bagi kita terutama kamu yang masih muda, untuk melakukan tindakan pencegahan sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Pencegahannya bisa dikatakan mudah tetapi susah. Mudah karena memang tidak butuh energi banyak untuk melakukannya, namun disebut susah apabila kita tidak mempunyai niat untuk melakukannya.
Pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah dapat diawali dengan rutin melakukan aktivitas fisik bukan olahraga berat melainkan aktivitas fisik seperti berjalan kaki. Pengaturan pola makan pun tak kalah penting, mengurangi asupan makan berlemak (penyebab penumpukan kolesterol), makanan yang terlalu banyak mengandung gula (penyebab diabetes), dan makanan yang tinggi garam (penyebab hipertensi).
Tak hanya aktivitas fisik dan pengaturan pola makan, menghindari atau berhenti merokok pun punya peran besar dalam langkah pencegahan, juga jangan lupa kamu harus cerdas dalam pengaturan stres. Mari hidup sehat dan saling mengingatkan tentang kesehatan. Salam Sehat!