JURNALPOSMEDIA.COM – Belum lama ini, akun Instagram @uinbandungofficial mengunggah foto pertemuan Rektor UIN Bandung dengan Komisi VIII DPR RI. Diketahui salah satu pembahasan dalam pertemuan itu adalah pengusulan pendirian Fakultas Kedokteran UIN Bandung.
Saat dikonfirmasi perihal rencana pendirian fakultas tersebut, Wakil Rektor I UIN Bandung, Rosihon Anwar membenarkannya. Ia menjelaskan, pada 2017 pemerintah kembali membuka izin pendirian Fakultas Kedokteran yang sebelumnya dibatasi.
Rosihon mengatakan, UIN Bandung berhak untuk membuka Fakultas Kedokteran karena statusnya sudah universitas. Kendati demikian, untuk sampai pada pendirian tersebut harus ada beberapa persayaratan.
“Salah satunya harus ada kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Kemudian, harus sudah ada tenaga dokter untuk homebase dosennya, dan harus uji studi kelayakan,” tuturnya kepada Jurnalposmedia melalui video call Whatsapp, Jumat (18/9/2020).
Menurut keterangan Rosihon, Rektor UIN Bandung, Mahmud, akan membentuk panitia kecil untuk mempersiapan pendirian Fakultas Kedokteran UIN Bandung. Nantinya, surat pengajuan akan disampaikan kepada pihak Kementrian Agama, Dirjen Pendis, dan terakhir kepada Kemendikbud.
“Tahapannya itu, kita baru minta dukungan dari Komisi VIII DPR, Pak Rektor diundang kesana. UIN Bandung sudah menyampaikan keinginan untuk membuka Fakultas Kedokteran dan Alhamdulillah dapat respons dukungan. Kemudian, yang sudah kita siapkan itu adalah rencana bekerja sama dengan RSUD Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Pihaknya menjabarkan empat alasan pendirian fakultas tersebut. Pertama, mengusung gagasan integritas antara ilmu agama dengan ilmu umum. Kedua, menyumbangkan kontribusi khusus terkait pengobatan kepada masyarakat dengan konsep lulusan dokter yang berasal dari Universitas Islam.
Ketiga, dengan adanya fakultas tersebut, akan memberikan kontribusi yang banyak pada negara dalam bidang kesehatan. Terakhir, membuka peluang partisipasi masyarakat untuk berkuliah.
“Rencana perilisan Fakultas Kedokteran ini, target dari Pak Rektor itu sebelum beliau selesai menjabat sebagai rektor, tahun 2023. Mudah-mudahan UIN Bandung bisa memenuhi persyaratan-persyaratan kriteria yang harus ada terkait pendirian Fakultas Kedokteran ini. Mudah-mudahan pendiran fakultas ini bisa lancar,” ungkap Rosihon.
Tanggapan pun datang dari mahasiswi Pendidikan Biologi UIN Bandung, Hana Habibah. Ia mengaku sudah lama mengetahui rencana pendirian Fakultas Kedokteran di UIN Bandung.
“Menurut saya, efektif saja ketika membangun fakultas baru, jika dipersiapkan dengan baik secara finansial dan tenaga pengajar yang baik,” ujarnya.
Selaras dengan mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam, Ihsan Kamil. Ia menyambut baik rencana pendirian tersebut dan menilai bahwa didirikanya Fakultas Kedokteran akan mengubah pandangan masyarakat tentang lulusan dari UIN Bandung.
“Setidaknya paradigma masyarakat sedikit berubah. Jika Fakultas Kedokteran dibangun di UIN Bandung, maka masyarakat sadar bahwa lulusan UIN Bandung tidak hanya menjadi ustaz,” pungkasnya.