Thu, 30 October 2025

Kapus PKM Ungkap Alasan Tidak Ada Pendanaan Langsung untuk Peserta KKN UIN Bandung

Reporter: Kurniawan Sidiq/M. Rizky Pratama | Redaktur: M. Rizky Pratama | Dibaca 959 kali

Thu, 21 July 2022
(Sumber foto: YouTube/UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

JURNALPOSMEDIA.COM– Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Bandung 2022 yang kembali dilaksanakan secara luring menuai banyak pertanyaan dari sebagian mahasiswa, terutama terkait pendanaan.

Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (Kapus PKM), Aep Kusnawan mengungkapkan, soal pendanaan untuk KKN harus mengikuti peraturan yang ada.

“Tadinya kita ingin mengalokasikan (dana untuk peserta KKN), tapi dilihat dari regulasi, tidak dibenarkan mahasiswa itu menerima uang secara langsung. Pertanggungjawabannya itu sulit untuk dipertanggungjawabkan,” ujarnya kepada Jurnalposmedia, Kamis (14/7/2022).

Lebih lanjut, Aep mengatakan, meski sudah ada dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk kegiatan KKN, tetapi aturannya dana tersebut dialokasikan sebagai dana darurat dan penanganan Covid-19.

Aep menambahkan, akomodasi lainnya akan kembali dialihkan dalam bentuk kuota untuk setiap peserta KKN.

“Sebagai implementasi bentuk bantuan di masa transisi Covid-19 ini yang memungkinkan, secara regulasi, maupun pelaporan, dan pertanggungjawaban, seperti tahun sebelumnya, panitia tengah memproses dengan pihak provider (operator) bantuan kuota untuk kelancaran KKN para peserta,” tuturnya.

Alokasi Dana untuk DPL

Aep menyebutkan, pendanaan KKN juga mencakup pada kegiatan monitoring, termasuk biaya perjalanan untuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN.

“Berarti biaya perjalanan, nanti DPL itu lima kali perjalanan ke lokasi. Pokoknya dia diberi tugas untuk hadir ke yang dibimbingnya. Pertama observasi, serah terima dengan desa, ketika pemrograman, ketika monev (monitoring dan evaluasi) pas akhir, kemudian nanti perpisahan,” jelasnya.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Bandung juga sudah membahas soal pendanaan untuk KKN. Aep mengungkapkan, pemberian dana secara langsung kepada peserta KKN dikhawatirkan akan berdampak pada pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Ketika pemeriksaan oleh BPK karena mahasiswa tidak boleh menerima dana secara langsung. Kedua kalaupun alasannya konsumsi, harus ada bukti pengeluarannya, sementara mahasiswa jumlahnya banyak. Ketika penerimaan bukti itu tidak lengkap, maka ini harus mengembalikan berapanya,” jelasnya.

Mahasiswa Hukum Tata Negara, Agung Alfajar ikut berpendapat terkait pendanaan KKN. Menurutnya, meski pendanaan tidak diberikan secara langsung, tetapi diharapkan ada bantuan lain yang dapat terasa manfaatnya oleh peserta KKN.

“Minimal ada subsidi transportasi, tempat tinggal sehingga mahasiswa tidak terlalu keberatan meng-handel KKN secara mandiri ini karena dana dari LP2M itu pasti ada,” pungkas Agung.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments