JURNALPOSMEDIA.COM – Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) gelar acara Penganugerahan Duta Keterbukaan Informasi Publik UIN Bandung Tahun 2024. Acara ini digelar di Gedung Aula Anwar Musaddad, Jumat (20/9/2024) dan menghasilkan 22 finalis.
Acara ini merupakan inovasi baru dari program kerja PPID UIN Bandung. Melalui slogan “Excellent Service is our Integrity”, bermakna meningkatkan pelayanan prima khususnya pelayanan informasi publik yang cepat, akurat, akuntabel, dan memenuhi hak-hak informasi semua orang. Sebanyak 22 finalis terpilih dalam grand final Penganugerahan Duta Keterbukaan Informasi Publik UIN Bandung.
Koordinator PPID pelaksana, Dian Nuraiman menjelaskan, tujuan dari digelarnya acara penganugerahan ini sebagai upaya sosialisasi dan melahirkan agen-agen keterbukaan informasi publik di tingkat mahasiswa
“Tujuannya pertama untuk mensosialisasikan tentang keterbukaan informasi publik khususnya di civitas kampus, terutama mahasiswa dan keberadaan PPID di UIN Bandung. Kedua, kami ingin melahirkan agen-agen keterbukaan informasi publik di tingkat mahasiswa yang dapat menyuarakan hal tersebut dan duta yang terpilih nanti mempunyai peran dalam meningkatkan keterbukaan informasi publik,” jelasnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Kamis (19/9/2024).
Para duta yang terpilih nantinya akan diberikan beberapa program pembinaan dan peningkatan kapasitas. Seperti pelatihan, pematerian, kunjungan ke beberapa lembaga. Sebab para duta tersebut akan mengemban peran dalam meningkatkan pelayanan keterbukaan informasi publik di Kampus UIN Bandung.
Finalis juara kedua, Wahyu Dwi Cahyani mengungkapkan, motivasinya ikut serta dalam pemilihan duta ini adalah karena banyaknya informasi tidak akurat dan ingin ikut andil mempromosikan keterbukaan informasi publik.
“Terlalu banyak informasi yang simpang siur hingga disalahpahami oleh mahasiswa sebab sumbernya tidak jelas, akhirnya tidak percaya dengan pihak kampus. Dari situ saya ingin mencoba menjadi bagian dari mahasiswa yang ikut andil mempromosikan keterbukaan informasi publik. Agar teman-teman tahu bahwa informasi hak kita, tetapi kewajiban kita juga mencari informasi dari sumber yang tepat,” ungkapnya.
Selain itu, Wahyu berpendapat keterbukaan informasi adalah soal kepercayaan.
“Menurut saya keterbukaan informasi publik bukan hanya memberikan informasi, tetapi juga memberikan kepercayaan. Ketika hal tersebut telah diaplikasikan dengan baik dalam lingkungan kampus maka terciptalah rasa dilibatkan dalam setiap informasi yang ada,” ucapnya.
Tamu undangan sekaligus mahasiswa, Wulan Exrianissa mengatakan, acara ini patut diapresiasi sebagai bukti bahwa kampus sadar terhadap informasi yang harus diberikan dan diketahui oleh masyarakat kampus dan harapan dengan adanya para duta dapat memperoleh informasi-informasi lebih mudah.
- “Dengan adanya kegiatan seperti ini membuktikan bahwa kampus sadar terhadap informasi dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan mahasiswa itu sendiri dan semoga dengan adanya duta ini, sebagai mahasiswa dapat lebih mudah mendapatkan informasi-informasi tentang kampus, yang mana lebih informatif, benar dan tidak hoax,” ujarnya.