Fri, 17 May 2024

Kalah di UGM, BSO Robotika Jadikan Bahan Evaluasi

Reporter: Nazmi Syahida | Redaktur: Reta Amaliyah Shafitri | Dibaca 274 kali

Wed, 21 November 2018
Badan Semi Otonom (BSO) Robotika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung saat mengikuti Line Follower Competition di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu (18/11/2018). (Dok: BSO Robotika)

JURNALPOSMEDIA.COM–Usai mengikuti Line Follower Competition di Universitas Gadjah Mada, Badan Semi Otonom (BSO) Robotika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung mesti menerima kekalahan dengan lapang dada. Hal tersebut tak lain karena kendala yang dihadapi, salah satunya memprogram robot di tempat dengan kurangnya persiapan.

Pada ajang tersebut, BSO Robotika mengirim 2 tim. Tim pertama mencapai 8 besar dan tim kedua hanya puas berada di 16 besar.  Mereka mengakui kekalahan dengan faktor kendala yang beragam. Diantaranya, pemberitahuan pihak panitia untuk memprogram robot dan mengganti trek saat memasuki 8 besar. Padahal, kesepakatan saat technical meeting seharusnya pada 4 besar. Tak pelak, tim BSO Robotika pun menelan kekecewaan.

Ketua Umum BSO Robotika, Azhar Muhammad Fabian mengungkapan kekecewaannya.  “Kita kecewa tapi tidak bisa apa-apa dan terpakasa memakluminya, meski pihak panitia memberi pilihan kebijakan dengan penambahan waktu persiapan. Tetapi, dengan tetap kompetitif panitia sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf secara langsung,” ungkapnya melalui pesan singkat kepada Jurnalposmedia, Senin, (19/11/2018).

Lomba Line Follower yang biasa diadakan indoor, di tahun ini menjadi semi indoor. Pengaruh sinar matahari terhadap sensitivitas robot menjadi kendala lainnya yang di alami salah seorang peserta lomba dari tim BSO Robotika, Cecep Solehudin. Tekanan mental pun turut dirasakannya walau tidak terlalu berpengaruh. Menurutnya, kendala mental yang berpengaruh baginya yakni ketika robot belum atau tidak mencapai finish.

Pengalaman lomba tersebut menjadi bahan evaluasi tim untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi kembali. Ketua Bidang Kerjasama dan Perlombaan Robotika, Muhammad Yaoury Fauzi mengatakan persiapan harus betul-betul dilakukan secara matang. “Jika ingin lomba robot ke daerah timur harus mempersiapkan semuanya dengan matang. Juga, harus menyiapkan sampai hal terburuknya, bukan berarti siap untuk kalah namun bersiap untuk menang dengan cara cerdik lainnya,” pungkasnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments