JURNALPOSMEDIA.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tasawuf dan Psikoterapi UIN Bandung menyelenggarakan kegiatan studi banding yang dihadiri oleh 76 peserta dari lima institusi berbeda. Bertempat di Fakultas Ushuluddin, Kampus II UIN Bandung pada Sabtu (17/5/2025).
Lima institusi tersebut terdiri dari UIN Pekalongan, IAIN Kudus, IAILM Suryalaya, Aly Idrisiyyah, dan UIN Cirebon. Ketua pelaksana, Maulana Andriansyah, menjelaskan kegiatan ini mengusung tema “Membuka Dialog, Menyatukan Arah: Dinamika Himpunan dalam Ruang Kolaborasi dan Refleksi”.
Ia juga menambahkan tujuan utama kegiatan ini bukan untuk membandingkan antar himpunan, melainkan untuk menjalin kolaborasi dan pertukaran wawasan antar mahasiswa.
“Studi banding bukan sekadar seremonial kunjungan tapi juga menjalin kolaborasi antar himpunan,” ujarnya saat diwawancarai pada Sabtu (17/5/2025).
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tasawuf dan Psikoterapi UIN Bandung, Gibran Zaid Asyhab, menekankan pentingnya sinergi antar mahasiswa untuk meningkatkan kualitas organisasi.
“Kita disini akan saling bertukar wawasan, informasi atau cara bagaimana setiap instansi atau universitas itu dalam mengembangkan organisasinya, yang dimana didalamnya kita saling bertukar cerita ataupun masalah yang terjadi serta bagaimana solusi dan penanganannya,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa untuk tetap semangat dalam berorganisasi di tengah kesibukan akademik. Menurutnya, niat yang kuat sejak awal akan membantu menjaga motivasi.
Pada sesi Focus Group Discussion, para peserta membahas sistem tata kelola organisasi yang ada di masing-masing himpunan. Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tasawuf dan Psikoterapi UIN Pekalongan, Muhammad Hilal, menyoroti adanya perbedaan kultural dalam pola pengelolaan himpunan.
“Kalau dari kami, struktur manajemen himpunan cenderung turun-temurun dan sama. Kalau dari UIN Bandung, dari yang sudah didiskusikan tadi, banyak sekali pola-pola yang berganti setiap periode tergantung dari ketuanya,” ungkapnya.
Hilal juga menilai kegiatan ini sangat inspiratif dan penuh pelajaran, khususnya terkait pengelolaan organisasi, inovasi program kerja, hingga pola-pola dalam manajemen anggota.
“Sangat memberi inspirasi bagi saya dan teman-teman, bagaimana cara kita inovasi proker, tata kelola organisasi, pola-pola untuk manajemen anggota, dan juga kegiatan yang banyak menjadi pembelajaran oleh kami, bagi teman-teman himpunan,” tutur Hilal.
Hal senada disampaikan oleh salah satu delegasi dari IAIN Kudus, Masfufah, ia mengaku banyak belajar dari sistem organisasi kampus lain. Ia juga berharap bisa mengambil hal baik lainnya untuk ke depannya.
“Soalnya ‘kan bertemu himpunan dari kampus-kampus lain jadi bisa mengerti dan tahu sistem organisasinya, dan semoga bisa lebih baik dan bisa mengambil hal-hal yang baiknya,” harapnya.