Sat, 22 February 2025

Geruduk DPRD, Mahasiswa Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan dan Kesehatan

Reporter: ANGGIA ANANDA SAFITRI DAN VALYA AZZAHRA NURUL ARAFAH | Redaktur: TSANIYA ZAHIRAH SHAFA | Dibaca 393 kali

4 jam yang lalu
(Sumber foto : Anggia Ananda Safitri/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COMRibuan mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Barat (Jabar) gelar puncak aksi bertajuk “Indonesia Gelap” pada Jumat (21/02/2025) lalu. Mereka mendatangi Gedung DPRD Jabar untuk menuntut pemerintah menghentikan kebijakan efisiensi anggaran di sektor pendidikan dan kesehatan yang dinilai merugikan rakyat.

Aksi ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Barat dan melibatkan mahasiswa dari lima Universitas di Bandung serta mahasiswa dari Cianjur dan Sukabumi. Mahasiswa bersikukuh bertahan hingga DPRD memberikan pernyataan resmi terkait penolakan pemangkasan anggaran.

Koordinator Wilayah I BEM Nusantara Jawa Barat, Abdul Salas menyampaikan kekhawatirannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai mengorbankan sektor pendidikan karena menyedot anggaran besar.

“Program ini bisa mengorbankan sektor pendidikan karena menyedot anggaran yang sangat besar. Kami meminta pemerintah mengkaji ulang program ini agar hak pendidikan tidak terabaikan,” ujarnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Jum’at (21/02/2025).

Selain itu, mahasiswa juga mengawasi isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Meski Mendikti Saintek menyatakan UKT tidak akan naik, mereka tetap bersikap waspada.

“Kami ingin memastikan pendidikan tidak dijadikan lahan bisnis,” tegas Abdul.

Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib petani dan mengelola sumber daya alam demi kepentingan rakyat.

“Indonesia punya banyak sumber daya, tapi kenapa petani masih hidup miskin?” serunya.

Di sisi lain, Ketua Dema STAI Sabili Bandung, Akbar Alamsyah, menuntut pemerintah harus mematuhi konstitusi. Ia menyatakan kebijakan pemangkasan anggaran pendidikan bisa menghambat upaya mencerdaskan bangsa.

“Pendidikan itu prioritas utama sesuai amanat undang-undang. Dalam UUD alinea keempat disebutkan bahwa negara bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika anggaran pendidikan dipangkas, ini menghambat cita-cita bangsa,” jelasnya.

Aksi ini juga didukung tim medis dari komunitas Paramedis Jalanan Bandung yang bersiaga untuk mengamankan kesehatan peserta aksi. Perwakilan tim medis, Wahyu Saepul Rohman mengungkapkan mereka membagi tim menjadi dua ring.

“Kami membagi tim menjadi dua ring untuk memastikan penanganan cepat jika ada korban, untuk lokasi medis ini ada di kampus Unpas dan Unisba. Saya harap semoga tidak ada korban dan semoga aspirasi masyarakat bisa terdengar dengan baik,” ucapnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments