Sun, 9 February 2025

Genosida

Reporter: Pulo Lasman Simanjuntak/Kontributor | Redaktur: | Dibaca 5587 kali

Sun, 1 October 2023
Gambar: Shafa Kaulah/Jurnalposmedia

Di galeri seni kuno

Terbagi menjadi empat penjuru kota

Protes sejak pandemi merebak

 

Masih ada sejumlah file puisi yang terluka

Dibagikan di meja pengadilan rakyat

Entah sampai kapan bisa dinyanyikan

Menjadi kemenangan

 

Penyair masih terkunci di dalam sangkar

Bangunan cagar budaya juga dibakar

Akan menjadi taman impian lautan yang lapar

Hanya karya seni yang diciptakan saja

Untuk mendapatkan keuntungan dari para kapitalis yang ganas

 

Sekarang mereka masih ketakutan

Harus membayar tiket pertunjukan

Dipanggil di tempat parkir

Orang-orang yang lewat tidak peduli

Bahkan suara petasan pun terdengar

Di panggung tari tradisi panjang

 

Rumah budaya siapa ini, tanya seorang teman penyair yang baik

Dia rajin tidur di tenda kematian

Menatap bintang dan langit kehidupan dari layar kekeringan

Hampir seperti tornado

Membawanya terbang tinggi

Ke negara-negara palsu

 

Aku hanya diam

Memunculkan sejumlah pertanyaan abadi

Bahwa aku harus memberitahu

Di atas cawan penderitaan yang mencair

Lapar akan kata juga

Meniup harta karun

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments