JURNALPOSMEDIA.COM – Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku hari ini, Minggu (19/1/2025) pada pukul 8.30 pagi waktu setempat Palestina atau pada pukul 13.30 WIB. Kedua pihak sepakat akan menghentikan serangan militer dalam segala bentuk dengan melakukan gencatan senjata yang diharapkan dapat berlangsung permanen.
Mengutip dari Al Jazeera, warga Palestina di Gaza sudah mulai mengemasi barang mereka dengan harapan gencatan senjata benar-benar dilakukan dan mereka dapat kembali ke lingkungan mereka. Nantinya, warga Gaza akan tinggal di tenda untuk sementara sampai dengan situasi sudah benar-benar aman.
Namun, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan resminya terkait gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ia tidak akan menyepakati gencatan senjata kecuali Hamas menyerahkan sandera Israel.
“PM Benjamin Netanyahu diberitahu oleh tim perunding bahwa kesepakatan telah dicapai mengenai kesepakatan untuk membebaskan para sandera,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Benjamin Netanyahu akan mengikuti perjanjian gencatan senjata selama apa yang telah berjalan sesuai dengan kesepakatannya. Hal ini sesuai dengan perjanjian pada tahap pertama, yakni sebanyak 33 sandera Israel yang diculik Hamas ke Gaza akan dibebaskan, termasuk di dalamnya perempuan sipil dan rekrutan militer perempuan, anak-anak, orang tua, termasuk warga sipil yang sakit dan terluka.
Salah seorang pengungsi di Kota Gaza, Souad Warshaga, Latifa Qashqash mengungkapkan rasa bahagianya setelah penantian 15 bulan lamanya pertempuran.
“Saya senang karena saya akan kembali ke daerah dan tempat asal saya, tetapi saya juga takut karena saya tidak percaya pada Israel. Saya juga sedih karena kehilangan orang-orang yang kami cintai dan harta benda kami,” ungkapnya pada jurnalis Al Jazeera.
Selain itu, warga Gaza juga akan mendapatkan bantuan kemanusiaan dari Save the Children, yakni organisasi yang berfokus pada pemenuhan hak anak-anak. Bersama dengan organisasi-organisasi lain, Save the Children tengah mempersiapkan diri untuk mengirimkan bantuan makanan, air, dan perlengkapan medis secepat mungkin.
Warga Palestina juga akan mendapatkan bantuan perlengkapan musim dingin yang akan masuk ke Gaza untuk membantu mengantisipasi hujan dan suhu dingin yang diperkirakan akan berlangsung dua bulan mendatang.
Save the Children juga mencatat terdapat hampir 1,1 juta anak di Gaza yang sangat membutuhkan bantuan makanan. Pasalnya, anak-anak di Gaza hanya makan satu kali sehari dalam waktu 15 bulan terakhir.