Adaptasi Ruang Publik: Ketika Kedai Hits dan Lapak Sayur Berbagi Atap di Cihapit
Reporter: Muhammad Raffi Rabbani & Asyra Nur Seftiani | Redaktur: Winda Khoirunnisa | Dibaca 419 kali
Mon, 22 December 2025
Lorong dengan dua wajah harmoni antara lapak kebutuhan pokok berhadapan dengan barisan meja kursi kedai modern di Pasar Cihapit, Bandung, Kamis (18/12/2025). Bukan hanya tempat membeli kebutuhan dapur Pasar terkenal di Bandung ini menjadi tempat pertemuan dua generasi. Tawar-menawar sayur mayur dan bumbu dapur masih terdengar di satu sisi dan deretan kedai makanan hits dengan desain kontemporer siap memanjakan lidah di sisi lain. Kehadiran unit usaha kreatif ini berhasil menghidupkan kembali denyut ekonomi pasar tanpa menggeser keberadaan pedagang lama yang telah bertahan selama puluhan tahun. Fenomena “dua wajah” ini menjadi bukti bahwa pasar tradisional mampu beradaptasi dengan tren modern tanpa kehilangan identitas aslinya yang hangat. (Muhammad Raffi Rabbani/Jurnalposmedia).
Salah seorang pengunjung keluar dari pintu masuk Pasar Cihapit yang tetap sederhana, menjadi gerbang penghubung antara warisan masa lalu dan gaya hidup masa kini di Pasar Cihapit, Bandung, Kamis (18/12/2025). (Muhammad Raffi Rabbani/Jurnalposmedia)Salah seorang pedagang tengah membukus dagangannya untuk pembeli di antara tumpukan bahan pokok di Pasar Cihapit, Bandung, Kamis (18/12/2025) (Asyra Nur Seftiani/Jurnalposmedia)Deretan jajanan pasar dan permen jadul berbagai rasa tertata rapi dalam wadah anyaman bambu tradisional di Pasar Cihapit, Bandung, Kamis (18/12/2025) (Muhmmad Raffi Rabbani/Jurnalposmedia)Suasana di Toko Kopi Pasar Cihapit yang menyajikan berbagai pilihan biji kopi di tengah area pasar tradisional di Pasar Cihapit, Bandung, Kamis (18/12/2025) (Asyra Nur Seftiani/Jurnalposmedia)Seorang pria melintas di jendela terbuka sebuah kedai bakmie di Pasar Cihapit, Bandung, Kamis (18/12/2025) (Muhammad Raffi Rabbani/Jurnalposmedia)