JURNALPOSMEDIA-Empat program studi yaitu Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora, Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, serta Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin dipersiapkan untuk mengikuti asesmen sertifikasi dari The ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) 2020.
“Arah menuju World Class University yang ditargetkan terealisasi tahun 2045, langkahnya harus terukur. Kita mulai dari level Asia Tenggara. Upaya ini juga merespon apa yang menjadi cita-cita bersama seluruh civitas akademika. Karena itu, jangan setengah-setengah dalam menyukseskannya. Fokus lah dan kami akan backup untuk memenuhi kebutuhan persiapan AUN-QA,” tegas Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Mahmud saat memberikan arahan pada persiapan asesmen AUN-QA di Bandung (5/2).
Rektor menegaskan, di era kepemimpinan keduanya ini sertifikasi AUN-QA memang tidak masuk dalam Indikator Kinerja Utama (IKU). Hanya saja karena menjadi obsesi bersama, kebijakan menuju World Class University (WCU) merupakan jalan yang harus ditempuh demi peningkatan penjaminan mutu pendidikan tinggi. “Ini lah bagian dari komitmen memberikan layanan prima kepada pemangku kepentingan di level yang lebih tinggi secara bertahap. Penjaminan mutu itu tidak boleh berpuas pada pengakuan unggul di tingkat BAN PT, tapi lebih tinggi ke level Asean dan dunia,” tegasnya.
Keempat program studi yang dipilih telah dipertimbangkan secara matang, dinilai mumpuni. “Tidak ada cerita kita nggak bisa. Apalagi berpikir ini mah berat. Orang lain bisa, kenapa kita tidak bisa? Jangan terjajah oleh bayang-bayang ketakutan. Yakinlah dengan pertolongan Allah Swt, kita sampai dan bisa. Ada pepatah man jadda wa jadda, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.”
Rektor menegaskan bahwa dirinya saat memulai membangun kampus ini berprinsip harus dipaksa untuk melompat dan ternyata hal tersebut dapat dilakukan. “Dengan prestasi kelembagaan, diharapkan rasa memiliki kepada almamaternya dari para alumni semakin tinggi,” katanya.
Rektor menyakan dukungan sepenuhnya dalam rangka sukses sertifikasi AUN-QA.”Kalau sudah ikhtiar, insya Allah hasilnya memuaskan. Kalau lembaga bagus, kita semua akan terbawa bagus. Mari memberikan kemanfaatan bagi lembaga ini, sebagai warisan untuk kelembagaan di masa yang akan datang,” tegasnya.
Di tempat sama, Wakil Rektor I UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Rosihon Anwar menegaskan tekadnya untuk menyukseskan program tersebut. “Kita sudah mendapatkan garansi dari pa Rektor, apa yang dibutuhkan oleh proses AUN-QA akan didukung penuh,” katanya.
AUN-QA merupakan salah satu tahapan rencana stratejik dan visi Unggul dan kompetitif di Asean tahun 2025. UIN Bandung sangat serius sekali menuju World Class University (WCU). “Hal ini juga merupakan tantangan dari Pak Dirjend Pendidikan Islam, yang meminta agar sepuluh tahun ke depan UIN Bandung menjadi sepuluh besar perguruan terbaik di Indonesia,” katanya.
WCU diharapkan sudah tercapai tahun tahun 2045. “Kita bersama harus mencicil tagihan mencapai itu semua. AUN-QA ini salah satu prasyarat untuk menjadi WCU. Menyukseskan program ini banyak sekali keuntungannya. SDMnya saya lihat sangat siap. Prosesnya tinggal dikawal,” katanya.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ija Suntana, menyatakan, pihaknya akan melakukan berbagai tahapan persiapan agar rencana yang disusun sejak lama ini bisa direalisasikan dan berhasil dengan baik. “Panitianya sudah disiapkan. Ini sebenarnya merupakan kerja lanjutan di era kepengurusan LPM yang lama. Setelah UIN SGD Bandung menjadi associate member AUNQA, kami mempersiapkan proses asesmen lapangannya tahun 2021 nanti,” jelasnya.
Empat prodi yang disiapkan akan mendapatkan berbagai pelatihan agar dapat mengerjakan program ini dengan baik. Berikut berbagai tahapan yang memungkinkan proses ini berjalan baik sudah disusun rencana kerjanya. “Submit borang bagian satu paling lambat 28 Februari 2020. Tapi akan kita kerjakan sebelum waktu tersebut. Tim akan bekerja keras sepenuh hati dengan terencana. Harus diakui waktunya lumayan mepet. Tapi kami yakin kita akan berhasil,” katanya.
Sumber: Rilis Humas UIN Bandung