Fri, 26 July 2024

Berkreasi dengan Limbah Kayu Bersama Komunitas Brotherwood Bandung

Reporter: Teten Handani | Redaktur: Reta Amaliyah Shafitri | Dibaca 441 kali

Sun, 8 July 2018
Sejumlah peserta workshop Brotherwood tengah membuat kerajinan dari limbah kayu, Sabtu (7/7/2018). (Teten Handani/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM–Suara bising mesin las dan gergaji terdengar saling beradu di halaman belakang kawasan militer Jalan Gudang Utara No.4, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Sabtu (7/7/2018). Di sebuah bengkel milik komunitas Brotherwood Bandung, limbah kayu dimanfaatkan dan disulap menjadi bermacam produk cantik seperti lukisan dinding, hiasan rumah, hingga meja dan kursi estetik.

Komunitas Brotherwood Bandung berdiri pada 2017 dan dirintis oleh Chairul Novin, pria berumur 40 tahun lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Novin berujar, visinya ialah mengajak masyarakat untuk produktif sekaligus memberi pengetahuan bahwa limbah kayu dapat didaur ulang menjadi produk baru yang menarik, berkualitas, dan tentunya bernilai materi.

Brotherwood terbentuk dari sekadar iseng dan hobi menciptakan sesuatu yang baru berbahan kayu. Dari situlah, kemudian dibentuk komunitas hingga akhirnya dapat membuka workshop,” katanya.

Selain Brotherwood, ada pula komunitas Sisterwood yang terdiri dari sekumpulan wanita yang sudah pernah mengikuti workshop di Brotherwood. Sisterwood tak hanya diikuti para pecinta kerajinan, namun juga arsitek, pelukis, fotografer, bahkan guru.

“Sisterwood bertujuan mengajak kaum wanita untuk lebih produktif dalam mengisi waktu luang dan menggunakannya dengan kegiatan bermanfaat,” lanjut Novin.

Komunitas Brotherwood maupun Sisterwood digemari masyarakat Bandung, Solo, Semarang, Jakarta, Bekasi, Pekanbaru, hingga Batam. Brotherwood sendiri memiliki jadwal workshop setiap Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Khusus Selasa dan Rabu, kebanyakan produk yang dibuat berhubungan dengan home decorSelain workshop, Brotherwood pernah membuat beberapa festival yakni Woodworking Festival, DIY Festival, Ngabuburit Festival, Habibi Fair dan Bekraf. 

Menurut Novin, woodworking adalah jalan masuk dari sebuah festival yang dihelat Brotherwood. Namun, tidak melulu soal woodworking, beragam festival yang digelar biasanya memiliki sederet aktivitas seru seperti workshop crafting, hidroponik, dan kegiatan fotografi yang dibimbing langsung oleh trainer.

“Brotherwood itu komunitas yang penuh ide dan keceriaan. Maka dari itu, kami ingin masyarakat mengalihkan konsentrasinya terhadap gadget dan mengubahnya ke hal positif sehingga masa muda terasa lebih berharga.” pungkasnya.

 

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments