JURNALPOSMEDIA.COM – Karang Taruna Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya memiliki cara tersendiri untuk mengenalkan budaya Sunda kepada anak-anak usia sekolah. Salah satu cara yang diambil mereka yakni membuka sekolah alam dengan metode bermain yang bernama “Sakola Alam Binangkit”. Nama Binangkit sendiri diambil dari kreativitas, inovasi, dan gotong royong.
Sekolah yang digelar di alam terbuka dan tanpa biaya ini, dilatarbelakangi oleh pemberdayaan masyarakat. Sasarannya pun bukan hanya anak-anak saja. Masyarakat juga bisa berproses bersama. “Diharapkan dari hasil sekolah alam ini bisa menghasilkan produk yang unggul,” ujar Ketua Karang Taruna Desa Jayapura, Guntur Hermawan.
Tujuan didirikannya sekolah alam ini, untuk meningkatkan minat masyarakat dalam belajar, dengan mengangkat seni budaya. Sekolah alam ini dirintis pada bulan Februari 2019. Namun saat ini terhambat karena pandemi Covid-19. Aktivitas sekolah alam yang digagas Karang Taruna desa ini pun baru berjalan pada awal Juli 2020.
Sekolah alam ini, memiliki konsep mengajak semua elemen masyarakat terutama anak-anak supaya berinteraksi langsung dengan alam dan memanfaatkan alam sebagai media belajar. Selain itu, sekolah alam ini tidak mempunyai kurikulum dan tanpa kehadiran guru. Adapun staf pengajar di sekolah alam ini adalah anggota Karang Taruna dan sukarelawan.
Di sekolah ini, siswa diajarkan tentang kehidupan seperti hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan pencipta dan pentingnya menjaga ekosistem alam. Para siswa juga diajarkan nilai-nilai budaya dan kesenian Sunda di antaranya ada kelas angklung, kelas jaipongan, kelas pencak silat, dan kaulinan lembur.
Guntur pun menuturkan, metode pembelajaran yang diberikan lebih kepada riset tentang alam dan apa yang disukai oleh anak. Seperti yang telah dilakukan yaitu tahapan penyemaian kangkung mulai dari penyemaian, perawatan, hingga panen. Dengan didirikannya sekolah alam ini, masyarakat sangat antusias untuk membantu dalam pembukaan lahan.
Buktinya dalam pembukaan lahan, masyarakat bergotong royong membersihkan lahan. Hadirnya pendidikan sekolah alam ini, diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat dengan target kesetaraan pemikiran-pemikiran kritis agar generasi muda bisa menjadi penjaga budaya.