Fri, 28 February 2025

Almamater “Ponco” Mahasiswa 2024 Tuntut Keadilan atas Almamater Tak Layak

Reporter: VALYA AZZAHRA NURUL ARAFAH | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 1567 kali

1 hari yang lalu
(Sumber foto: Valya Azzahra Nurul Arafah/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Ratusan mahasiswa UIN Bandung, angkatan 2024, gelar aksi protes pada Selasa (25/02/2025) di depan Gedung Rektorat, Kampus I UIN Bandung. Mereka menuntut birokrat kampus untuk mengganti jas almamater yang dianggap tidak layak, bahkan disebut menyerupai “ponco”.

Menteri Luar Negeri Dewan Mahasiwa Universitas (Dema-U), Muhammad Ikhbal, mengungkapkan mahasiswa 2024 akan mempertimbangkan langkah hukum jika tuntutan tidak dipenuhi. Mereka berencana mengajukan somasi dan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika ditemukan indikasi pengurangan anggaran atau dugaan korupsi.

“Kalau tidak ada respond, kita angkat ke KPK. Ini bukan sekadar protes, ada dugaan pengurangan anggaran almamater, nanti dari KPK itu menindak lanjutkan seperti apa kecurigaan yang ada,” tegasnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Selasa (25/02/2025).

Aksi ini digelar setelah dua kali audiensi dengan pihak kampus, namun tidak membuahkan hasil. Menurut koordinator lapangan, sebut saja Ucup Saepulah, kualitas almamater semakin menurun dibanding angkatan sebelumnya, dan mahasiswa kecewa karena birokrasi tidak memberikan solusi.

“Mulai dari angkatan 22 sampai 24 itu semakin menurun dari segi kualitas. Aksi hari ini sebagai bentuk kekecewaan kami terhadap birokrat. Karena dari kemarin, kita sudah melakukan audiensi dua kali, namun belum ada pertanggungjawaban dari mereka. Kalau misalkan tidak dengar ucapan-ucapan kami, maka kami akan membawa lebih banyak massa,” jelasnya.

Lebih lanjut, salah satu peserta aksi, Muhammad Najwan menekankan aksi ini bukan sekadar tentang kualitas almamater, melainkan simbol perjuangan mahasiswa untuk mendapatkan hak yang seharusnya mereka terima.

“Kami sebagai mahasiswa baru angkatan 2024 menggugat kepada birokrat atas almamater yang tidak layak. Kami menuntut hak kami, meskipun terjadi chaos atau kontroversi, kami yakin aksi ini bisa membawa perubahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, aksi ini dapat menjadi momentum perbaikan bagi mahasiswa angkatan selanjutnya. Mereka ingin kampus lebih transparan dalam pengadaan almamater dan menjamin kualitas yang sesuai dengan kebanggaan almamater.

“Kami tidak ingin adik-adik kami merasakan hal yang sama. Ini bukan hanya untuk angkatan kami, tapi demi masa depan mahasiswa UIN,” pungkasnya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments