Fri, 5 July 2024

Aksi Solidaritas Tanpa Izin di Bandung, Polrestabes: Ada Indikasi Mencari Keuntungan

Reporter: Shabrina Maharani/Magang | Redaktur: Silmy Kaffah Mardhotillah | Dibaca 281 kali

Fri, 21 June 2024
(Sumber Foto: Shabrina Maharani/Magang)

JURNALPOSMEDIA.COM Aksi Bela Palestina yang dilakukan di Jl. Asia Afrika, Kota Bandung pada Rabu (19/6/2024) lalu ternyata tidak mengantongi izin kepolisian. Aksi ini diduga dimanfaatkan oleh pelaku untuk mencari keuntungan pribadi berupa gift melalui platform media sosial TikTok.

Anggota Patroli dan Pengawalan (Patwal) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung, Agung, mengungkapkan bahwa aksi tersebut sudah berjalan beberapa hari.

Aksi ini sudah beberapa hari, ada juga pedagang ngomong nyari adsense dari TikTok. Kami menilai hal ini aksi, tapi keterangan para pedagang, ada temennya yang live TikTok, ujar Agung saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Rabu (19/06/2024).

Agung menuturkan, walau tidak berizin, aksi ini dibiarkan berlangsung oleh kepolisian asalkan tidak menimbulkan gangguan signifikan. Dikatakan bahwa setiap hari akan ada satu orang berorasi, sementara dua orang lain merekam dan menyiarkan secara langsung di Tiktok.

Enggak ada izin, tapi karena ini seperti aksi solidaritas gitu ya, yaudah berharihari dan saya juga nanya ke para pedagang katanya emang continue kegiatannya dan ya ada indikasi mencari keuntungan,” tuturnya.

Seorang pedagang di lokasi aksi, Sanan memberi kesaksian bahwa aksi ini dilakukan oleh pelaku yang sama dan ditemani oleh dua orang lainnya yang membawa kamera. Mereka kerap menyerukan aksinya hingga tengah malam, menunjukkan indikasi bahwa kegiatan ini lebih dari sekedar aksi solidaritas biasa.

“Mondar-mandir aja di atas itu kadang sampai jam 12 malem tapi ada temennya yang stand by di bawah pake kamera,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan oleh seorang street photographer di kawasan setempat, Firman. Ia sendiri juga mempertanyakan keabsahan aksi tersebut. Pelaku yang kerap mengenakan jas menyerupai Ir. Soekarno membuat aksi lebih dramatis.

Ini mah buat konten media sosial enggak tau ada legalitasnya atau enggak. Dari awal pakai jas kayak Soekarno, katanya sih sampai tanggal 2 Juli. Lumayan lama juga,” ungkapnya.

Meskipun tidak memungut biaya pengunjung, namun Firman menegaskan tindakan live streaming dan mendapatkan gift di Tiktok menguntungkan pelaku. Di mana dana yang dihasilkan pun belum jelas disalurkan untuk Palestina atau sekadar untuk keuntungan pribadi.

“Tapi iya sambil live TikTok, ada yang ngegift. Tapi enggak tau duitnya dikirim ke Palestina atau buat mereka aja, karena enggak ada izin juga tibatiba ada,” ucapnya.

Indikasi penggunaan aksi solidaritas untuk tujuan komersil melalui platform media sosial menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat mengenai keaslian niat dari pelaku aksi tersebut.

Pihak kepolisian terus memantau aktivitas tersebut untuk memastikan tidak mengganggu ketertiban umum dan arus lalu lintas. Jika terjadi gangguan atau keramaian yang berlebihan, pihak kepolisian siap untuk mengurai situasi tersebut.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments