JURNALPOSMEDIA.COM – Curug Cimarinjung merupakan salah satu Air Terjun yang cukup populer di Sukabumi. Tepatnya, berada di dalam kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi. Air terjun ini mengalir dari ketinggian kurang-lebih 50 meter, berasal dari tebing Kampung Cimarinjung. Posisinya pun langsung menghadap ke arah Samudera Hindia.
Air Terjun ini dikatakan populer karena panoramanya yang indah. Curug ini mengalir diantara tebing batuan yang tinggi serta dikelilingi oleh hutan dan persawahan. Tak heran jika panorama alam yang disajikannya akan memukau siapa saja yang datang berkunjung.
Disamping itu, jika melihat tahun sebelumnya, pengelola Curug Cimarinjung, Acep Nurjaman mengatakan jumlah pengunjung sangat membludak hingga mencapai 332 ribu orang, tapi pada tahun ini tidak ada wisatawan. Pun ia mengungkapkan, hanya ada warga setempat saja yang datang berkunjung. Hal itu ia tandai karena adanya wabah Covid-19 yang meyebabkan merosotnya pengunjung yang datang.
“Semenjak dar libur hari raya Idul Fitri Curug Cimarinjung sangat sepi. Tidak ada pengunjungnya, karena mungkin ada pemberlakuan PSBB,” tuturnya kepada Jurnalposmedia, Selasa (25/8/2020).
Sedangkan itu, Curug Cimarinjung ini tidak memerlukan biaya yang banyak menguras dompet. Keindahan air terjun ini bisa dinikmati dengan harga terjangkau yakni, membayar tiket masuk sebesar Rp 3 ribu. Selain itu, tarif parkirnya dikenakan sebesar Rp 3 ribu untuk sepeda motor, dan Rp 5 ribu untuk mobil.
Objek wisata Curug Cimarinjung terletak diantara tebing-tebing yang dilindungi oleh hutan. Kawasan hutan ini juga dikelilingi oleh pemandangan persawahan. Guna menuju lokasi, wisatawan tidak akan menemukan jalan akses yang mulus dan mudah. Oleh karenanya, pengunjung harus melewati banyak rintangan yang cukup menantang sampai tujuan. Maka sebab itu, tetap berhati-hati jika hendak berkunjung.
Adapun, wisatawan dapat memarkirkan kendaraan di lahan yang telah disediakan pengelola. Kemudian, perjalanan menuju curug harus dilanjuti dengan berjalan kaki. Alasannya, karena jalannya mengaharuskan wisatawan untuk melewati persawahan. Tetapi, pemandangan yang asri dan hijau dengan latar langit biru akan siap dinikmati.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan salah satu pengunjung, Alfi. Ia merasakan kesan berbeda saat melihat pemandangan yang dilewati.
“Kesan berbeda ketika melihat pemandangan persawahan, hutan dan langit bewarna biru membuat pikiran menjadi lebih baik. Walaupun membutuhkan waktu yang lama dan rute yang sangat menantang tapi semua itu terbayar disana,” pungkasnya.