JURNALPOSMEDIA.COM – Pertama kali dalam lima tahun pelaksanaannya, Fidkom Fest 5.0 adakan perlombaan video kontes antar jurusan. Jurnalistik raih posisi juara dua dengan karya film berjudul Differently Abled.
“Pendidikan di Indonesia” menjadi isu yang ditetapkan oleh panitia kepada seluruh kontestan. Para kru film perwakilan Jurnalistik mengusung genre semi dokumenter dengan spesifikasi isu tentang tidak meratanya hak pendidikan bagi anak disabilitas dan down syndrome di Indonesia.
Berjudul Differently Abled, isu tersebut diangkat dari keresahan masing-masing kru film. Salah satu kru yang juga merupakan aktor, Taufiq Rizqy Hidayat mengungkapkan keresahan pribadinya.
“Kita memilih isu ini untuk diangkat karena keresahan kita atas hak pendidikan di Indonesia. Pada kenyataannya ada hal-hal yang kita gak tahu, dan pada dasarnya anak penyandang disabilitas dan anak down syndrome juga punya hak pendidikan yang sama,” jelasnya, Jumat (17/05/2024).
Pada awalnya, judul yang dipakai bukanlah Differently Abled, melainkan Disabilitas Pendidikan. Namun, menurut penilaian para kru, Differently Abled memiliki makna yang lebih mendalam, karena dianggap lebih memberi makna harapan.
Persiapan dan penggarapan dokumenter ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu, diantaranya penulisan naskah tahap brainstorming selama empat hari, syuting selama empat hari, dan lain sebagainya.
Tantangan utama yang dihadapi para kru adalah kurangnya dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan proses penggarapan dokumenter. Terdapat beberapa tantangan lain yang dihadapi, salah satunya keterbatasan durasi.
Penyunting film, Taqwa Rizan Nur Fajrin menilai pembatasan durasi selama lima menit yang ditetapkan oleh panitia cukup memberatkan peserta.
“Durasi lima menit itu ngerepotin, enggak cukup buat video dokumenter, minimal delapan atau sepuluh menit supaya pesan yang ingin disampaikan juga bisa tersampaikan dengan maksimal,” tegasnya.
Sementara itu, Pendamping kru film, Syahid Ilman Alif menyampaikan harapan dan kritiknya untuk Fidkom Fest tahun berikutnya. Ia menilai panitia membutuhkan persiapan yang lebih matang untuk acara Fidkom Fest tahun berikutnya.
“Mudah-mudahan di tahun selanjutnya bisa lebih baik, lomba video kreatif ini juga bisa lebih proper dan lebih transparan lagi, mulai dari persiapan, penggarapan, presentasi sampai pengumuman,” pungkasnya.