JURNALPOSMEDIA.COM-Dies Natalis UIN Bandung ke-51 sekaligus Syukuran Akreditasi A yang diperoleh atas penilaian Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Turut dihadiri sejumlah civitas academica, diselenggarakan secara sederhana di Gedung Aula Anwar Musadad UIN Bandung, Senin (8/4/2019).
Rangkaian acara berupa sambutan-sambutan, salah satunya diisi oleh Rektor UIN Bandung, Mahmud, mengungkapkan rasa syukurnya kepada jajajaran akademik atas upaya dalam membantu meningkatkan kualitas kampus. Selain itu, Mahmud mengatakan terdapat lima prinsip nyaman yang dimilikinya,
“Ikhlas dipuji dan dicaci, sabar dipuji dan dicaci, istiqomah, konsisten, ikhtiar, tidak terbatas atau berhenti pada satu sektor, dan tawakkal,” ungkapnya
Sebagai bentuk apresiasi, Mahmud bekerja sama dengan beberapa mitra kerja seperti Qiblat Tour, Bank Jabar Syariah, dan Ketua Ikatan Alumni UIN Bandung, memberikan tiga tiket umroh kepada tiga orang Tenaga Kependidikan diantaranya, Suwandi dari Fakultas Psikologi, Edin Khaerudin dari Fakultas Adab dan Humaniora, dan Dul Jamal dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Lebih lanjut, Mahmud memaparkan esensi dari Dies Natalis tahun ini adalah tasyakur bin nikmat,
“Alhamdulillah, sujud syukur, dan memanfaatkan secara sebaik-baiknya,” singkatnya.
Dalam memeriahkan Dies Natalis tahun ini, pihak birokrasi sebelumnya telah mengadakan lomba-lomba. Dilakukan oleh jajaran bidang akademik serta pegawai kampus. Salah satunya, terdapat lomba olahraga “Rektor Cup” dan lomba stan terbaik dengan tema “Makanan Khas Daerah” diikuti oleh para dosen dari setiap fakultas.
Wakil Presiden Dewan Mahasiswa UIN Bandung (DEMA-U), Muhamad Dikri turut hadir dalam acara tersebut. Ia memaparkan perbedaan acara Dies Natalis tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya,
“Perbedaan ada syukuran atas akreditasi A itu. Jika secara konsepsi sama saja dari tahun ke tahun, yang mana acara Dies Natalis ini hanya diselenggarakan oleh birokrasi kampus dan tidak melibatkan mahasiswa,” jelasnya saat ditemui Jurnalposmedia.
Acara ditutup dengan doa bersama, oleh Ketua Progam Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Bandung, Nurwajah Ahmad dengan mengakhiri tausiyah serta doa untuk kemajuan, berkah, dan rahmat.
“Sumber kekuatan ada dua, yakni takdir dan doa, yang mana takdir merupakan hak kekuasaan Allah SWT. Sebagai kemestian dan keteraturan yang terimplementasi, di dalam berbagai pekerjaan oleh seluruh sivitas di UIN Bandung. Doa sendiri merupakan munajat,” tutupnya.
Kru Liput:
Arsila Hasna/Kontributor
Dinda Aulia/Kontributor
Fiqi Ramades/Kontributor
Sumber lainnya: Humas UIN Bandung