Sun, 24 November 2024

Adaptasi Kebiasaan Baru, Dosen UIN Bandung Kembali “Ngantor”

Reporter: Retno Nur Hidayati | Redaktur: Rais Maulana Ihsan | Dibaca 267 kali

Sat, 4 July 2020
Pemberkasan mahasiswa baru UIN Bandung dihujani banyak pertanyaan karena informasi yang simpang siur. (Firman/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) mulai diterapkan di UIN Bandung melalui surat edaran Nomor 884/Un.055/II.2KP.01.1/06/2020 mengenai kebijakan akademik dan non-akademik dalam tatanan normal baru. Terhitung sejak tanggal 1 Juli 2020 Work From Office (WFO) berlaku dan beberapa dosen dengan tugas tambahan mulai kembali masuk.

Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi, Encep Dulwahab mengatakan jika sebagian dosen yang memiliki tugas tambahan sekaligus memiliki jabatan sudah mulai bekerja di kampus. Kendati demikian, jika kegiatan belajar mengajar masih dilaksanakan via daring.

“Benar udah mulai WFO sejak 1 Juli, dengan tetap memakai masker dan senantiasa cuci tangan. Dengan adanya WFO ini membantu mahasiswa dalam kendala kuliah, sehingga mahasiswa bisa aktif beraktivitas dalam memulihkan kembali situasi dan kondisi yang ada,” ujar dosen sekaligus Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi tersebut via Whatsapp, Jum’at (3/7/2020).

Mahasiswa tingkat akhir Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat (Humas), Elma Tri Budiarti membenari pernyataan jika memang benar beberapa dosen sudah mulai ‘ngantor’. Ia pun sempat melaksanakan bimbingan dengan dosen pembimbing di Kampus II UIN Bandung. “Memang benar kalau sudah ada WFO, saya diberi tahu oleh dosen pembimbing dan melihatnya di akun Instagram resmi UIN,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika ada beberapa aturan selama berada di lingkungan kampus dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mahasiswa wajib memakai masker selama berada di sana dan sebelum wajib cek suhu badan sebelum memasuki kampus. Kemudian security juga akan menanyakan perihal keperluan apa dan dengan siapa akan bertemu.

Namun, Elma menyayangkan jika masih banyak mahasiswa dan dosen yang terlihat mengabaikan penggunaan masker dan hanya digunakan untuk formalitas saja. “Mungkin berpikirnya sudah masuk gedung lalu aman. Padahal tidak seperti aturannya, dan untuk penerapan social distancing-nya disini hanya kesadaran pribadi saja,” katanya.

Kemudian ia berharap untuk protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah bisa dijalankan dengan maksimal. Adapun, bagi mahasiswa yang akan pergi ke kampus untuk membawa hand sanitizer sendiri dan tetap menjaga jarak.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments