JURNALPOSMEDIA.COM – Samping jalan Di Bawah Pohon Rindang (DPR) yang menjadi akses menuju UIN Bandung, berdiri sebuah warung berwarna merah mencolok yakni ‘Warung Mie Jebew dan Pangsit’. Warung itu tampak sederhana, namun jangan salah, aroma gurih dari dalamnya mampu menghentikan langkah siapa pun yang lewat.
Pemilik Warung Pangsit, Nuri, mulai berjualan sejak September 2022. Meski belum genap tiga tahun, warung kecilnya sudah dikenal luas oleh mahasiswa UIN Bandung, terutama para pecinta makanan pedas dan gurih.
Warung ini menyediakan beragam varian menu mulai dari aneka Mie Jebew, Pangsit, hingga Siomay. Dari sekian banyak pilihan, Pangsit Chili Oil menjadi menu yang paling digemari pelanggan.
Harganya pun bersahabat dengan kantong mahasiswa, mulai dari Rp5.000 saja, pelanggan sudah bisa menikmati kelezatan seporsi Pangsit Chili Oil buatan Nuri.
“Saya pilih jualan ini karena targetnya anak muda. Mereka suka yang pedas, kekinian,” ungkapnya sambil tersenyum, saat diwawancarai pada Sabtu (24/5/2025).
Ia peka terhadap selera pasar yang didominasi mahasiswa, sehingga menciptakan menu yang kini menjadi favorit pelanggan.
Namun, seperti banyak pelaku UMKM lainnya, Nuri juga pernah mengalami masa sulit. Penjualan menurun, cuaca tak menentu, hingga kelelahan fisik sempat membuat semangatnya goyah. Ia pernah terpikir untuk berhenti, tapi ia yakin bahwa sabar dan optimis adalah kunci untuk maju. Bagi Ibu Nuri, warung merah ini adalah segalanya.
“Warung ini sebagai penopang kehidupan Ibu dan keluarga,” ucapnya singkat, namun penuh makna.
Salah satu pelanggan, Hasna Fidha Faizati, mengaku sangat menyukai Pangsit di sini, ia mengetahui warung Pangsit ini dari rekomendasi temannya, sejak gigitan pertama ia langsung jatuh hati dan menjadi pelanggan tetap, meskipun tidak membeli setiap hari, biasanya ia akan datang ketika lapar dan rindu akan ‘Pangsit buatan Nuri’.
“Awalnya mencoba punya teman, terus akhirnya suka banget, kayaknya aku sudah jatuh cinta dengan warung Pangsit ini, kalau yang lain belum tentu rasanya seenak ini, menu yang sering aku beli itu Siomay Ayam, dan Pangsit Ayamnya,” tuturnya.
Menurutnya, ada dua alasan mengapa pangsit di sini digemari mahasiswa.
“Yang pertama karena dari segi rasa, enak banget. Kedua, dari segi harga juga masih standar, pas di kantong mahasiswa, jujur aku suka banget, karena rasanya beda dari yang lain,” tutupnya.
Warung Mie Jebew dan Pangsit milik, Nuri adalah contoh nyata bagaimana usaha kecil bisa tumbuh dan dicintai banyak orang berkat ketekunan dan kepekaan terhadap selera pasar. Dengan menu yang variatif, rasa yang khas, dan harga yang terjangkau, warung ini berhasil menarik hati mahasiswa UIN Bandung.
Dari dapur kecil itu, Nuri tidak hanya menyajikan makanan, tapi juga memperlihatkan semangat dan ketulusan dalam berusaha. Jadi, kalau kamu sedang di sekitar UIN dan ingin mencicipi pangsit yang enak dan ramah di kantong, tak ada salahnya mampir dan mendukung usaha lokal seperti milik Nuri.















