Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Bandung menyelenggarakan Talk Show My Ilkom ke-18 bertajuk “Pemuda, Digitalisasi, dan Peluang Bonus Demografi”, menggunakan Zoom Meeting pada Jumat (18/3/2022).
Dipandu anggota operasional Korps Protokoler Mahasiswa Jurusan (KPMJ) Ilmu Komunikasi, Lailatul Azizah, diskusi ini menghadirkan dua narasumber, yakni Kepala Bidang Kepemudaan, Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq, dan Founder Media Anak Muda Purwakarta, Alpiadi Prawira Ningrat.
Diskusi diawali dengan pembahasan tentang perkembangan digitalisasi. Arif mengatakan, pembangunan karakter dan kemampuan untuk berpikir logis merupakan hal yang paling penting dalam perkembangan digitalisasi.
Selanjutnya, perihal kemampuan yang harus dimiliki para pemuda di era digitalisasi ini. Adi menjelaskan, setidaknya ada tiga kemampuan yang harus dikuasai oleh pemuda saat ini.
Pertama, human skill, lebih ke citra dan rasa. Kedua, ialah data skill untuk melihat data atau memanfaatkan data di sekitar kita. Bukan hanya memiliki data, tetapi juga menjaganya. Ketiga adalah kemampuan memanfaatkan teknologi.
“Kemunculan platform-platform saat ini, kita tidak hanya menjadi konsumen semata, tetapi juga kita berkontribusi untuk bermanfaat kepada orang lain,” jelasnya.
Arif memberikan sebuah penuturan mengenai upaya dalam membangun kesadaran dalam diri pemuda untuk menjadi agen perubahan. Menurutnya, membangun kesadaran terletak dari pemahaman dan bagaimana cara kita memandang dunia ini.
“Membangun kesadaran dengan pemahaman cara memandang dunia, mengetahui asal, dan tujuan hidup, sehingga apapun yang dilakukan akan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Bagaimana kita memahami betul apa itu teknologi digital hari ini dan manfaatnya,” jelasnya.
Di akhir, kedua narasumber menyampaikan penutup. Arif menuturkan kiat-kiat menjadi pemuda sukses.
“Untuk mencapai kesuksesan itu ada empat hal yang harus kita lakukan, diantaranya ialah bergerak, berhimpun, dengan ilmu, dan jangan lupa berdzikir kepada Allah Swt,” tutur Arif.
Sementara itu, Alpiadi juga menuturkan kiat yang harus dimiliki oleh pemuda, yang di mana pemuda harus kritis dan memberikan solusi, serta berkontribusi untuk negeri.
“Sekeren-kerennya anak muda, ia tidak hanya mengkritisi, tetapi harus memberikan solusi, juga ikut berkontribusi,” tutupnya.