JURNALPOSMEDIA.COM – Hari Raya Idulfitri atau Lebaran menjadi hari kemenangan umat Islam di seluruh dunia. Setelah melaksanakan puasa di bulan suci Ramadan, umat Islam memiliki tradisi unik dalam menyambut hari Lebaran.
Tentunya setiap negara memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam perayaannya. Berikut ini serba-serbi tradisi unik hari Lebaran di penjuru dunia.
-
Turki
Negara yang terletak di benua Eurasia (Eropa dan Asia) ini memiliki tradisi unik untuk menyambut Idulfitri atau sesudahnya. Menjelang akhir Ramadan orang Turki biasanya membagikan makanan manis berupa permen, cokelat, dan kudapan.
Tradisi tersebut dikenal sebagai Ramadhan Bayram atau perayaan gula. Momen ini menjadi ajang silaturahami antar kerabat hingga tetangga sekitar dalam menyambut hari kemenangan.
-
Afghanistan
Tradisi adu telur atau Tokhm-Jangi menjadi tradisi unik penduduk Afghanistan. Setelah melaksanakan salat Idulfitri, mereka akan berkumpul di taman sambil membawa telur rebus untuk dipecahkan satu sama lain.
Dalam peraturannya, telur rebus yang pecah maka dinyatakan kalah. Tradisi tersebut diikuti semua kalangan usia baik muda maupun tua. Tujuannya, untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di Hari Raya Idulfitri.
-
Rusia
Hari Lebaran di Rusia memiliki makna berkesan bagi umat Muslim. Pasalnya, durasi puasa di negara tersebut kurang lebih 20 jam sehari. Umat muslim di sana lebih lama menahan lapar dan haus dibandingkan dengan Indonesia.
Setelah salat Idulfitri, umat Muslim Rusia mengadakan pertunjukan dalam rangka memeriahkan hari Lebaran. Seperti, acara musik, teater, kompetisi olahraga hingga kegiatan amal.
Dalam hal kuliner, penduduk Rusia membuat hidangan berbahan dasar daging domba untuk disantap saat Lebaran. Selain itu, menyediakan makanan khas Rusia berupa coklat dan kacang-kacangan.
Semua hidangan tersebut dibagikan secara gratis, bahkan restoran serta kafe menyediakan makanan gratis sebagai berkah hari Lebaran. Tradisi ini terjaga baik untuk mempererat tali silaturahmi umat Muslim Rusia yang multikultural (beragam).
-
Indonesia
Sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tradisi unik dalam perayaannya. Salah satunya mudik atau pulang kampung menjadi ciri khas menjelang hari Lebaran. Namun, karena pandemi Covid-19 suasana arus mudik tahun ini tidak begitu ramai seperti tahun-tahun sebelumnya.
Di hari Lebaran, masyarakat Indonesia melaksanakan salat Idulfitri di masjid atau lapangan yang lokasinya terdekat. Setelah itu, langsung mengunjungi keluarga dekat dan tetangga sekitar untuk bermaaf-maafan.
Bagi masyarakat Indonesia, perayaan hari Lebaran tidak akan komplit jika tidak ada makanan. Ketupat dan opor ayam menjadi hidangan yang wajib ada saat berkumpul bersama keluarga.
Saling berbagi hidangan menjadi tradisi turun temurun umat Muslim Indonesia untuk menjaga silaturahmi di tengah perbedaan yang ada.
-
India
Menjelang akhir Ramadan di Indonesia dikenal istilah malam takbiran. Begitu juga dengan India yang memiliki malam purnama atau Chaand Raat yang menandakan kedatangan hari Lebaran.
Ketika bulan terlihat, umat Muslim India akan mengucapkan ‘Chaand Raat Mubarak’ atau ‘Id Mubarak’ yang artinya selamat malam rembulan yang penuh berkah.
Pada saat Chaand Raat perempuan India akan menghiasi tubuhnya dengan hena atau lukisan unik. Biasanya yang dicat bagian tangan dan kaki.
Untuk menjaga tradisi ini, toko perhiasan dan kios hena akan buka dari pagi hari, agar memudahkan perempuan-perempuan yang akan berbelanja untuk memeriahkan tradisi Chaand Raat.
Selain itu, perempuan India melakukan silaturahmi dengan saling berbagi hidangan manis.
Walaupun perayaan Lebaran di setiap wilayah berbeda-beda, tapi memiliki kesamaan makna, yaitu menjalin persatuan umat Islam di seluruh dunia.