Fri, 11 July 2025

Selasar Sunaryo: Galeri Seni, Healing Space, dan Tempat Ngilang Favorit Gen Z

Reporter: CLARA KLAUDIA ARIPIN/MAGANG | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 442 kali

Sun, 25 May 2025
(Sumber foto: Clara Klaudia Aripin/Magang)

JURNALPOSMEDIA.COM – Di Kota Bandung, terdapat ruang seni yang sunyi, tenang, dan aesthetic. Selasar Sunaryo Art Space menjadi tempat pilihan anak muda, terutama Gen Z, yang ingin ngilang sejenak dari bisingnya dunia.

Terletak di kawasan Dago Pakar, galeri ini menyuguhkan pengalaman menikmati seni dan alam dalam satu ruang yang menyatu.

Galeri ini didirikan oleh Sunaryo, seniman kontemporer sekaligus mantan dosen Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. Pembangunan Selasar dimulai pada tahun 1997, namun sempat terhenti karena krisis moneter pada tahun 1998.

Akhirnya, Selasar diresmikan pada Sabtu, 5 September 1998 oleh Dirjen Kebudayaan saat itu, Edi Sedyawati. Awalnya hanya menampilkan karya pribadi Sunaryo, kini Selasar telah menjadi ruang nirlaba yang menampilkan karya dari banyak seniman kontemporer lainnya.

Ruang galeri yang terbuka, arsitektur yang menyatu dengan alam, dan kehadiran kafe serta toko buku menjadi daya tarik tersendiri.

Karya yang ditampilkan juga beragam, dari instalasi visual hingga seni kontemporer yang mudah dicerna anak muda.

“Biasanya yang visual atau interaktif paling diminati Gen Z,” ucap staf galeri tersebut, Rita yang diwawancarai pada Sabtu (24/5/2025).

Tak hanya untuk menikmati karya, Selasar juga menjadi ruang diskusi, workshop, hingga tempat belajar bagi pengunjung muda. Menurut Rita, tantangan pengelolaan Selasar adalah menjaga nilai seni di tengah budaya digital yang serba cepat.

“Anak-anak sekarang pengennya yang visual dan langsung keren buat posting. Tapi kami juga pengen mereka pulang dengan sesuatu yang lebih,” ujarnya.

Di balik keheningannya, Selasar Sunaryo menyimpan banyak cerita. Bukan hanya soal seni, tapi tentang bagaimana ruang ini menjadi tempat aman bagi anak muda untuk berpikir, merasakan, dan pulang dengan versi diri yang lebih jernih. Bagi Gen Z, Selasar bukan hanya tempat untuk melihat lukisan, tapi juga menjadi ruang healing dan refleksi.

Banyak dari mereka datang untuk nugas, diskusi, hingga sekadar diam menikmati suasana. “Aku ke sini karena capek sama kota. Di sini adem, dan tenang banget. Ini bukan tempat foto doang, tapi tempat yang ngajak diem, dan somehow, kita jadi lebih ngerti diri sendiri,” pungkas salah satu pengunjung, Aini, yang datang bersama temannya.

Jika kamu mencari tempat untuk diam tanpa merasa sendiri, Selasar bisa jadi jawabannya. Tenang, adem, dan apa adanya galeri ini bukan cuma untuk seniman, tapi juga untuk siapa pun yang ingin mengenal dirinya lewat suasana yang sunyi. Jangan heran jika kamu pulang dengan pikiran yang lebih jernih dari saat pertama datang.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments