JURNALPOSMEDIA- Hasil sidang isbat Kemenag RI menetapkan Idulfitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023. Pelaksanaan salat Idulfitri menjadi tanda masuknya Bulan Syawal dan berakhirnya Bulan Ramadan.
Namun, pernahkah terpikir bagaimana bulan ini dapat disebut Bulan Ramadan? Apakah ada makna khususnya atau terdapat sejarah tersembunyi didalamnya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Arti Bulan Ramadan
1. Ramadan disebut dengan Sayyidusy-Syuhur yang artinya penghulu segala bulan.
“Telah datang kepadamu bulan Ramadan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu,” (H.R. Ath-Thabrani).
2. Seorang tokoh islam, Ustaz Ahmad Zarkasih menyebutkan Ramadan berasal dari kata ‘Romadh’ bermakna panas yang membakar atau menyengat . Hal itu berkenaan dengan matahari pada bulan ini yang akan terasa jauh lebih panas dibandingkan dengan bulan biasa.
Akan tetapi, dijelaskan pula dalam buku “Essensials of Ramadan, The Pasting Moth” karya Tajuddin Shuaib, setelah penggunaan kalender hijriah ternyata dalam satu tahunnya selalu ada perpendekan waktu sebanyak 11 hari dibanding dengan kalender masehi. Akibatnya, karena ada pergeseran Bulan Ramadan tidak selalu terjadi ketika musim panas. Akhirnya, kaum muslim menyebutkan Ramadan sebagai bulan panas karena pada bulan tersebut diwajibkan berpuasa yang menyebabkan tenggorokan kering dan terasa panas.
3. Kemudian menurut tafsiran Imam Al-Qurthubi dijelaskan, “Dinamakan bulan Ramadan karena ia menggugurkan (membakar) dosa-dosa dengan aman saleh,”
Sejarah Penamaan Bulan Ramadan
Penamaan Bulan Ramadan pertama kali digunakan pada tahun 412 Masehi dalam kalender Hijriah. Lahirnya penamaan bulan pada kala itu bertujuan untuk memudahkan menyebut waktu dalam masalah perdangangan. Akhirnya, ditetapkanlah 12 nama bulan, yaitu antara lain: Bulan Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Rabiul Tsani, Jumadil Ula, Jumadil Tsani, Rajab, Syaban, Ramadan, Dyawal, Dzulqodah, dan terakhir Dzulhijah.
Kala itu pada saat penetapan bulan, belum terdapat penomoran. Hal ini dikarenakan orang Arab pada masa itu belum mengetahui bulan mana yang bisa dijadikan bulan pertama. Kemudian setelah muncul kebijakan dari Khalifah Umar bin Khattab, maka terbitlah perintah untuk dibentuknya kalender Hijriah. Lalu, dengan diterbitkannya kalender hijriah akhirnya penomoran resmi digunakan sesuai susunan pembuatan nama. Bulan Muharram menjadi bulan pertama dan Ramadan ditetapkan sebagai bulan kesembilan dalam kalender hijriah.
Itu dia sekilas tentang arti Bulan Ramadan dan awal penetapannya. Semoga bermanfaat.