Lantunan waktu ibadah berbunyi
Segera fajar mulai terbit
Dengan angin berembus
Dan alas kaki seadanya
Beliau adalah tani
Seorang pahlawan sederhana
Namun sangat diperlukan
Untuk menyokong rakyat lain
Sang tani menginjakkan kaki keluar rumah
Saat fajar sudah berada di atas
Saat angin mulai berhenti mengembus
Menggunakan topi segitiganya
Dengan perkakas yang dibawa
Sang tani mulai bekerja
Untuk rakyat dan keluarga
Dan juga lembaran uang untuk makan
Dentingan cangkul menghantam tanah
Gemercik air mengaliri sawah
Bibit mulai ditanam
Untuk kepentingan bangsa
Letih lesu ia lewati
Tanpa tahu di luar sana
Hasil tanam mereka dibuang
Hanya dimakan sedikit
Beliau pahlawan sejati
Tidak mengeluh untuk sendiri
Tidak melihat nilai rupiah yang didapat
Rendah hati dan menerima apa adanya