Waktu itu, aku melihat gunung yang sangat tinggi, ia mendominasi di mata dan pikiranku
Semakin lama kumemandangi semakin besar keingananku tuk mendaki
Namun, sebagai pendaki aku harus mengetahui seluk beluk tentang gunung itu
Selama berbulan-bulan aku berusaha mencari tahu semua tentang gunung itu, dari letak geografis, umur, hingga sejarahnya
Dalam proses kumengenali gunung itu, banyak kutemukan keindahan yang ia miliki
Setiap lembah, punggungan, dan puncaknya terlihat begitu sempurna
Ingin rasanya aku menaklukan puncaknya dan menghabiskan waktu di sana, berharap semua beban dan masalah dapat sirna setelahnya
Namun, aku mendengar cerita, katanya pernah ada yang berhasil sampai ke puncak gunung itu, “dia pasti orang hebat” pikirku, karena aku tahu jalan yang harus dilalui sangatlah terjal dan berat, tidak sembarang orang mampu melewatinya
Tapi ternyata, orang tersebut juga berhasil meninggalkan kerusakan-kerusakan pada gunung itu
Meski gunung itu terlihat baik-baik saja, tetap saja aku heran dan kesal, mengapa ada orang yang tega merusak gunung yang menawan dan indah ini
Setelah mendengar cerita itu, entah mengapa rasa ingin mendakiku berubah menjadi rasa ingin melindungi
Ya, aku mencintai gunung itu
Aku takut ketika aku berhasil menaklukan puncaknya, akan banyak hal yang membuat gunung itu rusak dan rasa cintaku pada gunung itu berubah
Meski aku lihat banyak orang dengan gagah mencoba mendaki gunung tersebut, tetapi tetap saja aku tak tergiur, rasa takut ini terus membayangi
Kau boleh sebut aku pendaki pengecut yang tak berani mendaki gunung itu
Tapi, yang aku tau saat ini, rasa cintaku pada gunung itu melebihi apapun, aku hanya ingin mensyukuri dan mengagumi keindahannya dari bawah sini, tanpa meninggalkan jejak kaki
Karena bagiku, gunung yang kucintai itu terlalu indah untuk disakiti.
Ah ya, aku lupa, gunung itu kuberi nama gunung Putri
*Penulis merupakan Mahasiswa Jurnalistik UIN Bandung angkatan 2019