Tue, 1 April 2025

Mantan Wakapolri Syafruddin Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Bandung

Reporter: Syifa Maulidha Ardiansyah | Redaktur: Ghina Tsuroya | Dibaca 354 kali

Fri, 16 October 2020
UIN Bandung
Mantan Wakapolri Komjen (Purn) H. Syafruddin saat menyampaikan orasi ilmiah di acara penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada dirinya, Kamis (15/10/2020).

JURNALPOSMEDIA– UIN Bandung menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada Mantan Wakapolri Komjen (Purn) H. Syafruddin yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Kamis (15/10/2020).

Acara yang berlangsung di gedung Anwar Musaddad ini dihadiri oleh sejumlah petinggi, diantaranya mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Jusuf Kalla.

Dalam penganugerahaan gelar doktor kehormatan itu, Rektor UIN Bandung, Mahmud dalam sambutannya mengatakan, ada banyak faktor yang mendasari penganugerahan gelar kehormatan ini kepada Syafruddin. Beberapa faktor tersebut dijelaskan melalui sebuah video yang berisi track record Syafruddin.

Pertama, Syafruddin telah berdedikasi bagi bangsa dan negara. Berbagai jabatan yang pernah diembannya selalu berkaitan dengan pembangunan bangsa Indonesia. Mulai dari kiprahnya di Kepolisian RI, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2018-2019 hingga dalam menjalankan organisasi kemasyarakatan.

Kedua, dari sisi pemikiran dan gagasan. Syafruddin dinilai memiliki kesinambungan dengan visi, misi, dan tagline UIN Bandung yakni Wahyu Memandu Ilmu, yang mengambil jalur moderat dalam mengambil paradigma pengetahuan. Ketiga, dari segi keagamaan dan beragama.

Hal tersebut rupanya juga sejalan dengan program terstruktur UIN Bandung yang mengembangkan moderasi beragama. Bukan sekadar moderasi ber-Islam, melainkan moderasi beragama.

Keempat, Kiprah Syafruddin dalam konteks kemasyarakatan tingkat nasional yang diamanahi sebagai wakil ketua umum sekaligus Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia. Motto Syafruddin dalam memakmurkan dan dimakmurkan masjid juga seirama dengan harapan agar masjid di UIN Bandung bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat gerakan ekonomi, keilmuan dan peradaban.

Kelima, Kiprah diplomasi Syafruddin di dunia internasional yang memiliki andil besar dalam proses perdamaian dan penyelesaian konflik di banyak kawasan negara-negara muslim. Termasuk penyelesaian konflik di beberapa kawasan di Indonesia. Seperti upaya penyelesaian konflik kasus Poso, Ambon, dan Aceh bersama Jusuf Kalla.

Selain itu, peran dan kiprahnya di organisasi internasional Islam, menjadikan dirinya dipercaya oleh Liga Dunia Islam untuk memimpin pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad ﷺ dan peradaban Islam.

Sebelumnya, dihari yang sama telah dilakukan peresmian peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Riset Sejarah Rasulullah ﷺ dan Peradaban Islam yang dilaksanakan di kampus dua UIN Bandung.

“Berdasarkan sejumlah alasan tersebut, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan civitas akademika melalui rapat senat, bersepakat untuk menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan kepada H. Syafruddin atas kiprahnya. Baik dalam tataran praktik secara langsung maupun akademik dalam aktivitas hubungan internasional Islam,” ungkap Mahmud.

Jusuf Kalla yang juga turut hadir, mengucapkan terima kasih kepada UIN Bandung yang telah menilai tinggi apa yang telah dicapai Syafruddin, “Terima kasih atas penganugerahan yang telah diberikan, sebab anugerah lebih tinggi dari pemberian, hal ini berarti segala prestasi H. Syafruddin selama puluhan tahun telah dinilai baik oleh UIN, telah memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat,“ pungkasnya.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments