JURNALPOSMEDIA– UIN Bandung menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada Mantan Wakapolri Komjen (Purn) H. Syafruddin yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Kamis (15/10/2020).
Acara yang berlangsung di gedung Anwar Musaddad ini dihadiri oleh sejumlah petinggi, diantaranya mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Jusuf Kalla.
Dalam penganugerahaan gelar doktor kehormatan itu, Rektor UIN Bandung, Mahmud dalam sambutannya mengatakan, ada banyak faktor yang mendasari penganugerahan gelar kehormatan ini kepada Syafruddin. Beberapa faktor tersebut dijelaskan melalui sebuah video yang berisi track record Syafruddin.
Pertama, Syafruddin telah berdedikasi bagi bangsa dan negara. Berbagai jabatan yang pernah diembannya selalu berkaitan dengan pembangunan bangsa Indonesia. Mulai dari kiprahnya di Kepolisian RI, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2018-2019 hingga dalam menjalankan organisasi kemasyarakatan.
Kedua, dari sisi pemikiran dan gagasan. Syafruddin dinilai memiliki kesinambungan dengan visi, misi, dan tagline UIN Bandung yakni Wahyu Memandu Ilmu, yang mengambil jalur moderat dalam mengambil paradigma pengetahuan. Ketiga, dari segi keagamaan dan beragama.
Hal tersebut rupanya juga sejalan dengan program terstruktur UIN Bandung yang mengembangkan moderasi beragama. Bukan sekadar moderasi ber-Islam, melainkan moderasi beragama.
Keempat, Kiprah Syafruddin dalam konteks kemasyarakatan tingkat nasional yang diamanahi sebagai wakil ketua umum sekaligus Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia. Motto Syafruddin dalam memakmurkan dan dimakmurkan masjid juga seirama dengan harapan agar masjid di UIN Bandung bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat gerakan ekonomi, keilmuan dan peradaban.
Kelima, Kiprah diplomasi Syafruddin di dunia internasional yang memiliki andil besar dalam proses perdamaian dan penyelesaian konflik di banyak kawasan negara-negara muslim. Termasuk penyelesaian konflik di beberapa kawasan di Indonesia. Seperti upaya penyelesaian konflik kasus Poso, Ambon, dan Aceh bersama Jusuf Kalla.
Selain itu, peran dan kiprahnya di organisasi internasional Islam, menjadikan dirinya dipercaya oleh Liga Dunia Islam untuk memimpin pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad ﷺ dan peradaban Islam.
Sebelumnya, dihari yang sama telah dilakukan peresmian peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Riset Sejarah Rasulullah ﷺ dan Peradaban Islam yang dilaksanakan di kampus dua UIN Bandung.
“Berdasarkan sejumlah alasan tersebut, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan civitas akademika melalui rapat senat, bersepakat untuk menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan kepada H. Syafruddin atas kiprahnya. Baik dalam tataran praktik secara langsung maupun akademik dalam aktivitas hubungan internasional Islam,” ungkap Mahmud.
Jusuf Kalla yang juga turut hadir, mengucapkan terima kasih kepada UIN Bandung yang telah menilai tinggi apa yang telah dicapai Syafruddin, “Terima kasih atas penganugerahan yang telah diberikan, sebab anugerah lebih tinggi dari pemberian, hal ini berarti segala prestasi H. Syafruddin selama puluhan tahun telah dinilai baik oleh UIN, telah memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat,“ pungkasnya.